Suara.com - Pemerintah akan melelang lima seri surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara dengan target indikatif Rp4 triliun pada 9 Februari 2016.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (3/2/2016), menyebutkan seri SBSN yang dilelang adalah seri SPN-S dan SBSN PBS berbasis proyek untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2016.
Seri sukuk yang akan dilelang adalah SPN-S 10082016 dengan imbalan diskonto, jatuh tempo pada 10 Agustus 2016 serta underlying asset berupa barang milik negara seperti tanah dan bangunan.
Selain itu, sukuk berbasis proyek yang masing-masing memiliki underlying asset berupa kegiatan dalam APBN yaitu seri PBS006 dengan imbalan 8,25 persen dan jatuh tempo pada 15 September 2020 serta seri PBS009 dengan imbalan 7,75 persen dan jatuh tempo pada 25 Januari 2018.
Kemudian, seri PBS011 dengan imbalan 8,75 persen dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 serta seri PBS012 dengan imbalan 8,875 persen dan jatuh tempo pada 15 November 2031.
Lelang SBSN jangka panjang (seri PBS) dapat diikuti oleh peserta lelang dengan mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan non-kompetitif serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif.
Sedangkan lelang SBSN jangka pendek (seri SPN-S) dapat diikuti dengan mengajukan penawaran pembelian kompetitif serta Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif.
Pemenang lelang pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan, sedangkan pemenang lelang pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang. (Antara)