Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution hari ini menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah menteri kabinet kerja Jokowi-JK untuk membicarakan proyek LRT.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, agenda rapat kali ini hanya menegaskan siapa yang akan menjadi operator dari LRT ini.
Mantan Direktur Utama PTA KAI ini mengatakan bahwa, pemerintah menunjuk PT KAI sebagai operator dari proyek kereta ringan yang menjadi program pembangunan pemerintah pusat.
"Penunjukkan ini sesuai keinginan presiden. Presiden yang meminta kalau LRT dikelola oleh KAI. Jadi rapatnya membahas soal operator," kata Jonan saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).
Penunjukan langsung KAI sebagai operator sudah sesuai dengan peraturan. Pasalnya, proyek LRT ini menggunakan dana dari pemerintah guna mengembangkan transportasi massal.
"Ini kan bukan proyek BUMN, ini proyek pemerintah. DIPA juga dari Kemenhub, jadi boleh ditunjuk langsung. Terus kan Perpresnya pakai APBN. Cuma peresmiannya BUMN, saya juga heran," katanya.
Jonan menjelaskan, penunjukan langsung ini guna menghindari proses lelang yang akan memakan waktu lama, sehingga pemerintah memutuskan untuk melakukan penunjukkan langsung.
Ia pun mengaku optimis kalau proyek ini tidak akan mangkrak seperti proyek-proyek sebelumnya.
"Ya jalan dong dan memang harus jalan," kata Jonan.
Selain Jonan, rapat tersebut juga dihadiri oleh Menteri Bappenas, Sofyan Djalil, Menteri Perekonomian Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.