Pasar Perumahan Tunjukkan Sinyal Positif di Awal 2016

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 03 Februari 2016 | 11:26 WIB
Pasar Perumahan Tunjukkan Sinyal Positif di Awal 2016
Pasar perumahan menengah. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenaikan jumlah penjualan perumahan di sejumlah wilayah di Tanah Air pada awal 2016, merupakan sinyal positif bagi kebangkitan sektor properti khususnya untuk pasar perumahan.

"Riset yang dilakukan Indonesia Property Watch memperlihatkan nilai penjualan triwulan IV/2015 di Bodetabek-Banten menunjukkan kenaikan pertumbuhan penjualan sebesar 16,6 persen dibanding triwulan sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Dia mengakui bahwa pertumbuhan tersebut belum dapat dipastikan sebagai pola yang berlanjut, namun paling tidak merupakan sinyal positif untuk pasar perumahan.

Apalagi, dia mengingatkan bahwa secara tahunan angka penjualan untuk triwulan IV/2015 itu masih lebih rendah 10,87 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Selain itu, ujar dia, prediksi Indonesia Property Watch dengan analisis terhadap wilayah yang cukup berpotensi di wilayah Bekasi, terbukti naiknya tingkat penjualan di wilayah ini cukup signifikan mencapai 72,01 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

Sedangkan untuk wilayah di sekitar Jakarta lainnya seperti Bogor mencatat pertumbuhan 15,44 persen, lanjutnya, sedangkan Tangerang turun 8,52 persen.

"Bekasi, Bogor, Depok diperkirakan akan memberikan kontribusi positif di tengah kenaikan harga yang sudah tinggi di wilayah Jakarta dan Tangerang," katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa proyek transportasi massal seperti MRT dan LRT dinilai bakal meningkatkan nilai tambah wilayah-wilayah tersebut.

Sebelumnya, konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan tahun 2016 ini diperkirakan bakal merupakan kebangkitan bagi pelaku sektor properti, tetapi juga perlu disertai dengan tingkat kewaspadaan tinggi.

"Minat para klien investor dan penghuni kami tetap tinggi, dan kami memandang 2016 dengan penuh optimisme disertai kewaspadaan," kata Country Head JLL Indonesia, Todd Lauchlan.

Menurut dia, tahun 2015 dapat dinilai sebagai tahun yang penuh tantangan untuk sektor properti Indonesia karena melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS, turut memicu kekhawatiran konsumen.

"Akan tetapi, pada tahun yang akan datang permintaan akan meningkat bagi pasar perkantoran dan residensial sementara bagi sektor ritel, diperkirakan tetap stabil," ucapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI