Produksi Industri Manufaktur Mikro&Kecil di 2015 Naik 5,71 Persen

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 03 Februari 2016 | 03:53 WIB
Produksi Industri Manufaktur Mikro&Kecil di 2015 Naik 5,71 Persen
Industri furniture atau mebel [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil tahun 2015 naik sebesar 5,71 persen terhadap tahun 2014. Selama tiga tahun terakhir terjadi kenaikan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil. Pada tahun 2014 pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil naik sebesar 4,91 persen terhadap tahun 2013, dan tahun 2013 naik sebesar 7,51 persen terhadap tahun 2012.

Kepala BPS Suryamin menyatakan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2015 naik sebesar 5,79 persen (y-on-y) terhadap triwulan IV-2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia (18,87 persen), Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (13,19 persen), serta Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl (yang tidak termasuk dalam lainnya) 12,57 persen.

"Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik turun 5,57 persen, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan turun 5,05 persen, dan Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya turun 4,85 persen," kata Suryamin dalam pernyataan resmi, Senin (1/2/2016).

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2015 naik sebesar 1,35 persen (q-to-q) terhadap triwulan III-2015. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan yang terbesar adalah Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik naik 5,97 persen, Industri Alat Angkutan Lainnya naik 5,71 persen, dan Industri Logam Dasar naik 4,99 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah Industri Pengolahan Tembakau turun 10,10 persen, Industri Pengolahan Lainnya turun 2,30 persen, dan Industri Furnitur turun 2,21 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2015 (y-on-y) pada tingkat provinsi  yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Barat naik 21,99 persen, Kalimantan Utara naik 21,18 persen, dan Provinsi Maluku naik 19,97 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Sumatera Selatan turun 8,34 persen, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun 4,95 persen, dan Provinsi Riau turun 4,61 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2015 (q-to-q) pada tingkat provinsi  yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Barat naik 13,35 persen, Provinsi Papua Barat naik 11,50 persen, dan Provinsi Maluku Utara naik 7,81 persen. "Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Jambi turun 4,46 persen, Provinsi Nusa Tenggara Barat  turun 2,43 persen, dan Provinsi Sumatera Barat turun 2,36 persen," tutup Suryamin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI