Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diklaim Pakai Teknologi Tercanggih

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 29 Januari 2016 | 22:10 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diklaim Pakai Teknologi Tercanggih
Groundbreaking pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (21/1). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Kereta Cepat Indonesia China mengklaim akan menggunakan teknologi tercanggih untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/1/2016), mengatakan untuk menjamin keselamatan, kereta cepat mengadopsi sistem kendali CTCS-3 yang telah mendapatkan sertifikasi dari Loyd's dan TUV serta sertifikasi Safety Implementation Level (SIL) 4.

Sementara, lanjut dia, untuk telekomunikasi menggunakan sistem GSM-R yang dinilai andal dan terpercaya.

"Saat ini SIL 4 merupakan level tertinggi dalam sertifikasi persinyalan yang sederajat dengan teknologi persinyalan dunia, seperti Alstom, Siemens dan Bombardier," katanya.

Hanggoro menambahkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dilengkapi dengan sistem teknologi pencegahan, risiko, dan keamanan.

Kereta berkecepatan tinggi tersebut, lanjut dia, memiliki kendali pemeriksaan, pengawasan dan pemeliharaan secara menyeluruh terhadap berbagai fasilitas, antara lain unit kereta, jalur kereta, jembatan, sistem sinyal komunikasi dan jaringan kontak, pemantauan pergerakan roda dengan rel.

Selain itu, Hanggoro mengatakan teknologi tersebut ini memiliki fasilitas sistem deteksi dini atau "early warning system" terhadap bencana, pengujian yang komprehensif terhadap sarana serta prasarana untuk meyakinkan kereta dapat beroperasi aman dan tepat melebihi 99 persen dari standar EMUs.

Dia mengatakan pembangunan kereta cepat juga mempertimbangkan kondisi alam dan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

"Untuk di Jawa Barat, pembangunan rel kereta cepat ini juga akan kita sesuaikan dengan kondisi iklim dan geologi yang rawan gempa," katanya.

Hanggoro menambahkan Kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut memiliki platform teknologi EMU China dengan kecepatan 350 Km/Jam.

"Namun untuk saat ini tentu disesuaikan dengan jarak tempuh, yang ditargetkan pada tahap komersial awal, 200 km per jam. Sehingga waktu tempuh 140,9 km sekitar 45 menit," katanya.

Proyek ini sendiri pada Kamis(21/1/2016)  telah dilakukan groundbreaking pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat oleh Presiden Joko Widodo.

Proyek yang sepanjang 142 kilometer ini dikerjakan konsorsium China Railway International Co.Ltd dengan gabungan empat badan usaha milik negara (BUMN) dan menghabiskan anggaran senilai 5,5 miliar Dolar AS atau Rp74,25 triliun.   Adapun 4 BUMN yang menjadi anggota Konsorsium adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebagai pimpinan Konsorsium BUMN, beranggotakan PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Perkebunan Negara VIII (PTPN) dan PT Jasa Marga Tbk (JM).

Nantinya, kereta cepat akan terintegrasi dengan mass rapid transit di kawasan Bandung Raya dan light rail transit Jabodetabek.

Integrasi dinilai mampu menghadirkan pertumbuhan kawasan bisnis baru atau transit oriented development dan membantu mengatasi persoalan transportasi di kawasan Bandung dan Jabodetabek. Penduduknya Jabodetabek mencapai sekitar 28 juta jiwa dan warga Bandung sekitar delapan juta jiwa. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI