Suara.com - Usai meresmikan Masjid Fatahillah di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/1/2016), Presiden Joko Widodo berjanji memaparkan rincian perkembangan pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang sekarang sedang berjalan.
"Nanti semua akan disampaikan secara detail dan rinci, dari awal sampai akhir prosesnya," kata Presiden.
Kepala Negara menambahkan pemerintah sedang mempersiapkan materi untuk pemaparan nanti.
"Rapat-rapatnya berapa kali kemudian juga mengenai biayanya, semuanya," kata Jokowi.
Presiden mengatakan semua akan dibeberkan dan tidak akan ada yang ditutup-tutupi dalam proyek tersebut.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta perjanjian proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung diverifikasi kembali, terutama terkait harga.
"Saya sudah sampaikan ke Duta Besar Tiongkok untuk meminta verifikasi lebih lanjut dan dia janji untuk itu," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Jusuf Kalla sudah menerima Duta Besar Cina Xie Feng, salah satunya membahas tentang kereta cepat. Jusuf Kalla mengatakan karena proyek kereta cepat tersebut merupakan investasi biasa, maka tidak ada jaminan dari pemerintah.
"Dalam persetujuan sebelumnya tidak dibutuhkan jaminan karena itu investasi biasa," katanya.
Sebelumnya beredar informasi pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh investor Cina tersebut menghabiskan biaya jauh lebih mahal dibandingkan proyek kereta cepat di Iran.