Suara.com - Ambruknya jembatan penghubung di jalur utama Denpasar-Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, mengakibatkan harga kebutuhan pokok di Pasar Badung, Kota Denpasar meningkat.
Oka Pratiwi, seorang pedagang sembako, Jumat (29/1/2016) mengatakan, ambruknya jembatan ini membuat pasokan kebutuhan pokok terganggu.
"Kami memutuskan untuk menaikan harga sembako, karena dilihat dari biaya transportasi yang meningkat, karena harus melewati Kabupaten Buleleng" ujar Pratiwi, seorang pedagang di pasar Badung.
Menurut Pratiwi, pengangkutan bahan kebutuhan sembako dengan menggunakan truk, kini harus memilih jalan memutar arah pascajembatan ambruk.
"Perjalanan yang jauh musti ditempuh, jadi kebutuhan harga sembako mahal,"imbuhnya.
Ia menjelaskan, dari biaya transportasi yang tadinya dipatok dengan harga Rp210 perkilogramnya sekali jalan , kini bisa mencapai Rp290 perkilogram, sekali jalan.
"Meningkat biaya transportasi ini perjalanan yang ditempuh dari Surabaya menuju Denpasar," ungkapnya.
Oka Pratiwi mengaku, untuk angkutan menggunakan truk kecil biaya sekali jalan naik menjadi Rp320 perkilogram yang sebelumnya Rp230 perkilogramnya.
"Mudah-mudahan jembatan bisa cepat diperbaiki agar nilai biaya transportasi kembali normal, sehingga perekonomian di pasar ini bisa kembali seperti semula, " harap Jero suci, pedagang sembako di pasar Badung. (Antara)
Jembatan Penghubung Gilimanuk-Denpasar Ambruk, Harga Barang Naik
Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 29 Januari 2016 | 10:26 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Update Kebutuhan Pokok: Harga Daging Sapi Naik, Minyak Goreng Turun
26 Agustus 2024 | 11:01 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 23:21 WIB
Bisnis | 21:35 WIB
Bisnis | 20:51 WIB
Bisnis | 18:57 WIB
Bisnis | 16:53 WIB
Bisnis | 15:18 WIB