Menguatnya Harga Minyak Dunia Dorong Penguatan Rupiah

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 28 Januari 2016 | 17:27 WIB
Menguatnya Harga Minyak Dunia Dorong Penguatan Rupiah
Mata uang Rupiah di salah satu gerai Money Changer di Jakarta. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis sore (28/1/2016) menguat 29 poin menjadi Rp13.847 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.876 per dolar AS.

"Faktor eksternal cukup dominan dalam menopang laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Ia memaparkan bahwa faktor harga minyak mentah dunia yangkembali bergerak menguat memberi harapan pada mata uang di negara-negara penghasil komoditas, termasuk Indonesia. Diharapkan, harga komoditas kembali pulih sehingga dapat mendukung penerimaan fiskal.

Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis (28/1/2016) sore ini, terpantau berada di level 32,35 dolar AS per barel, menguat 0,15 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 33,24 dolar AS per barel, naik 0,42 persen.

Selain itu, lanjut dia, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menahan kenaikan suku bunganya pada Januari tahun ini mendorong minat pelaku pasar untuk kembali masuk ke aset mata uang berisiko.

"The Fed diperkirakan menaikan suku bunganya pada Maret 2016 nanti," katanya.

Sementara dari dalam negeri, ia menilai sentimennya cenderung masih netral. Pelaku pasar masih menanti data realisasi anggaran APBN di awal tahun 2016 ini, serta data inflasi Januari yang sedianya akan dirilis pada februari mendatang.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa pelemahan dolar AS terhadap rupiah diproyeksikan hanya bersifat jangka pendek dikarenakan para investor tidak mungkin terus berharap tingkat suku bunga AS akan tetap dan terus mengharapkan kenaikan harga minyak mentah dunia.

"The Fed masih berencana menaikkan suku bunganya secara bertahap pada tahun ini guna membangkitkan kembali perekonomian AS," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (28/1/2016) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.889 dibandingkan hari sebelumnya (27/1/2016) Rp13.871. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI