Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan lampu hijau untuk mengimpor daging sapi. Namun itu dilakukan seperlunya saja. Sebab konsumsi semakin tinggi.
"Penduduk kita bertambah, penghasilan bertambah. Orang lebih banyak makan daging dibanding sebelumnya, produksi sapi tidak banyak naik jadi lebih banyak permintaan daripada persediaannya," kata Wapres di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Pemerintah sebelumnya sudah membatalkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sapi impor sebesar 10 persen. Meski telah dibatalkan, harga daging masih tetap tinggi rata-rata diatas Rp100.000 per kilogram.
Sebelumnya, Pemerintah telah menyiapkan perhitungan indikatif impor beberapa komoditas pangan untuk tahun 2016, di antaranya adalah sapi bakalan, daging sapi, kedelai dan gula.
Menko Perekonomian Darmin Nasution pada Senin (28/12) mengatakan untuk sapi bakalan pemerintah telah menetapkan perhitungan volume impor tahun 2016 sebanyak 600.000 ekor dan pemasukan impor untuk sapi bakalan akan lebih banyak di kuartal I.
Pada kuartal I jumlah sapi bakalan yang akan dimasukkan jumlahnya mencapai 200.000 ekor. Sementara di kuartal II sebanyak 150.000 ekor. Jumlah tersebut menurut Darmin sudah memperhitungkan Hari Raya Lebaran yang semakin maju. (Antara)