Suara.com - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menjalin kerja sama dengan 11 badan usaha milik negara (BUMN) lain untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan sinergi BUMN.
"Kami hari ini menandatangani nota kesepahaman dengan sekitar 11 BUMN lainnya untuk meningkatkan kinerja kami dan sinergi BUMN," kata Direktur Utama Peruri Prasetio saat peluncuran identitas baru Peruri di Gedung Wahju Hagono Peruri Karawang, Jawa Barat, Kamis (28/1/2016).
BUMN yang melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Peruri antara lain adalah BUMN Karya yang terdiri dari PT Adhi Karya, PT Amarta Karya, PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya, PT Istaka Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Nindya Karya, Perum Perumnas, PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya.
"Dengan BUMN karya kami lakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk optimalisasi lahan strategis Peruri," katanya.
Selain dengan BUMN Karya, Peruri juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Telkom untuk pengembangan bisnis digital.
"Selain dengan BUMN kami juga bekerja sama dengan mitra swasta dan internasional untuk meningkatkan kepemilikan saham perusahaan," ujar dia.
Afiliasi dengan perusahaan tersebut antara lain PT Sicpa Peruri Securink (SPS) dan Peruri dengan PT Soluso Paramitra yang tujuannya untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi jaringan.
Untuk kinerja Perum Peruri, pada tahun 2015 pendapatan perusahaan mencapai lebih dari Rp3,05 triliun dengan laba bersih sekitar Rp284 miliar (tidak diaudit) yang meningkat dari pendapatan pada tahun 2012 sekitar Rp1,39 triliun dan laba bersih Rp23,49 miliar.
"Ini artinya dari sisi pendapatan, kami tumbuh lebih dari 2,2 kali lipat," tutur dia.
Dalam acara tersebut, ada juga beberapa bantuan dari BUMN itu kepada masyarakat, antara lain pendirian Rumah Baca Peruri yang didukung Balai Pustaka, Perusahaan Film Negara (PFN) dan Telkom di Desa Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang. Jamkrindo memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar Kawasan Produksi Peruri.
Pupuk Kujang memberikan bantuan pupuk pada petani dan Bank Mandiri menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR).
Peruri sendiri merupakan BUMN yang ditugasi untuk mencetak uang Rupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik Indonesia.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006, Peruri diberikan tugas dan wewenang untuk mencetak lima produk unggulan, yakni uang Republik Indonesia yang meliputi uang kertas dan uang logam, paspor RI, pita cukai, meterai, dan sertifikat tanah. Setiap produk yang dicetak oleh Perum Peruri mempunyai ciri khusus yang mengutamakan segi-segi pengamanan, mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen negara yang sangat vital. Oleh karena itu, Perum Peruri selalu memfokuskan unsur-unsur sekuriti atau security feature pada setiap produk cetakannya.
Perum Peruri juga pernah mendapat kepercayaan untuk mencetak dokumen-dokumen sekuriti negara lain atau luar negeri, diantaranya negara Malaysia, Sri Lanka dan Nepal. (Antara)