Suara.com - Kredit Tanpa Agunan (KTA) merupakan salah satu produk perbankan yang sangat populer dan diminati banyak orang. Hal ini tentu saja sangat beralasan, mengingat KTA dapat diajukan dengan proses yang demikian singkat, serta persyaratan pengajuannya yang mudah juga menjadi salah satu penyebabnya.
Dengan segala kemudahan yang ditawarkan oleh KTA, maka tak jarang orang-orang akan dengan mudah menjadikannya sebagai sumber pendanaan karena KTA adalah bentuk pinjaman yang penggunaannya bersifat fleksibel.
Banyak alasan yang menjadi penyebab orang mengajukan KTA, di antaranya:
-Untuk menutupi kebutuhan yang sangat mendesak, seperti: biaya rumah sakit.
-Menjadi sumber dana dalaam melangsungkan pernikahan.
-Biaya melakukan renovasi rumah.
-Biaya pendidikan anak sekolah dan biaya lainnya.
Meskipun pada awalnya begitu bersemangat dalam mengajukan KTA, namun ada kalanya seseorang ingin dengan segera membayar dan melakukan pelunasan KTA sebelum jatuh tempo. Hal ini bisa terjadi bila orang tersebut memiliki sejumlah dana segar yang cukup besar untuk melakukan pelunasan tersebut, biasanya dana yang diambil berasal dari tabungan / deposito yang telah jatuh tempo.
Namun apa jadinya bila ternyata orang tersebut justru berniat untuk melakukan pelunasan KTA di saat tidak memiliki dana segar, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa orang tersebut ingin melunasi KTA nya dengan sejumlah dana pinjaman dalam bentuk lainnya.
Beberapa poin di bawah ini adalah rincian jelas yang dapat kita lihat sebagai acuan sebelum memutuskan melakukan pelunasan KTA sebelum jatuh tempo:
1. Melunasi dengan Pinjaman Jangka Panjang
Meski pada awalnya banyak orang begitu bersemangat untuk mengajukan KTA, namun ada banyak pula yang pada akhirnya mengeluhkan jumlah angsuran yang besar setiap bulannya sehingga berniat untuk melakukan pelunasan sekaligus.
Ketiadaan dana kemudian menjadi tantangan tersendiri dalam pelunasan ini, hingga akhirnya orang tersebut memutuskan untuk mengajukan pinjaman jangka panjang sebagai sumber pendanaan dengan pikiran bahwa pinjaman jangka panjang hanya akan dikenakan suku bunga kecil dan tentunya lebih rendah dari KTA. Dalam hal ini akan terjadi kerugian dalam hal pembayaran bunga karena:
-Bunga KTA dikenakan secara flat dan tetap setiap bulannya, jadi sisa cicilan anda tentu saja telah berikut bunganya.
-Sedangkan bunga pinjaman jangka panjang biasanya menggunakan sistem bunga efektif, di mana jumlah bunga yang dibayarkan semakin lama semakin kecil.
Maka ketika seseorang mengambil kredit jangka panjang untuk menutup kredit jangka pendek, itu sama saja dengan membayar bunga lebih banyak lagi (bunga dari kredit jangka panjang) untuk menutup pinjaman sebelumnya (KTA) yang sebenarnya bisa dilunasi kapan saja tanpa perlu terburu-buru karena jumlah bunganya tetap.
2. Melunasi dengan Kartu Kredit
Ada banyak kasus di mana seseorang melakukan pelunasan dengan menggunakan kartu kredit sebagai sumber dananya, bahkan tak jarang orang melakukan pelunasan tersebut dengan menggunakan dana dari beberapa kartu kredit sekaligus.
Hal ini tentu saja sangat tidak efektif dan justru memiliki resiko yang tinggi sebab bunga kartu kredit jauh lebih besar bila dibandingkan dengan suku bunga KTA. Dengan melakukan hal tersebut maka dapat dipastikan orang tersebut akan mengalami lilitan hutang kartu kredit dalam beberapa bulan ke depan. Bukannya melakukan pelunasan dan ke luar dari hutang, yang ada orang tersebut akan masuk ke dalam labirin hutang yang baru dan lebih besar dari sebelumnya.
3. Melunasi dengan Mengambil Top Up
Program ini sering ditawarkan oleh bank pada saat seseorang telah menjalani masa cicilan pinajamnya selama lebih dari satu tahun. Namun di dalam pinjaman pribadi dengan bunga flat seperti KTA kemungkinan bunga yang dikenakan saat melalukan top up akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan kondisi bunga pinjaman pada waktu yang sebelumnya.
Program top up hanya diberikan kepada pemilik pinjaman pribadi yang memiliki riwayat pembayaran bagus dengan cara menutup pinjaman sebelumnya. Lalu sisa dari nominal dana pinjaman yang baru akan diberikan kepada peminjam dengan perhitungan bunga dan jangka waktu kredit yang berlaku pada saat pengajuan pinjaman yang baru.
Pertimbangkan dengan Matang
Sebenarnya, kami tidak menyarankan Anda untuk melunasi satu utang dengan utang lainnya. Mengingat hal itu sama saja dengan gali lubang tutup lubang. Tapi, itu kembali lagi kepada Anda, sebab pada dasarnya hal ini sah saja dilakukan. Asalkan dengan pertimbangan yang matang dan perhitungan yang tepat. Pikirkan bagaimana cara melunasi pinjaman baru ini, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
8 Cara Menghemat Uang Belanja Bulanan Untuk Ibu Rumah Tangga Cermat
10 Resolusi Tahun 2016 untuk Membuat Keluarga Semakin Harmonis
BPJS Kesehatan, Apa Kelebihan dan kekurangannya?
Published by Cermati.com |