Suara.com - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio berharap proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tak usah dilanjutkan. Selain tidak urgen, harga tiket yang terlalu mahal dikhawatirkan membuat moda transportasi ini mengalami kegagalan ketika dioperasikan.
"Oke sekarang adanya Kereta Cepat bisa membuat jarak tempuh Jakarta-Bandung cuma 30 menit. Pertanyaanya apa semua penumpang butuh tiba secepat itu? Paling cuma orang yang mau kejar rapat saja kan," kata Agus saat dihubungi Suara.com, Rabu (27/1/2016).
Agus juga mengkhawatirkan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung yang menurutnya terlalu mahal. "Jika harga tiket terlalu mahal, siapa memang yang akan mau naik?," ujar Agus.
Mengacu data PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC), menyebutkan tarif kereta api ini akan ditetapkan sebesar Rp 200 ribu per orang untuk sekali perjalanan. Harga ini sudah dihitung sesuai perkiraan ekonomi dan daya beli masyarakat pada 2019.
Agus menyarankan pemerintah segera membenahi studi manajamen resiko yang menurutnya belum jelas saat ini. "Jika memang terlalu berat, walau sudah groudnbreaking, tapi jangan dilanjutkan proses pembangunan teknisnya," tutup Agus.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, pada Kamis(21/1/2016) kemarin, Presiden Jokowi telah melakukan groundbreaking pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat.
Proyek yang sepanjang 142 kilometer ini dikerjakan konsorsium China Railway International Co.Ltd dengan gabungan empat badan usaha milik negara (BUMN) dan menghabiskan anggaran senilai 5,5 miliar Dolar AS atau Rp74,25 triliun. Empat BUMN yang akan mengerjakan proyek ini adalah PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
Nantinya, kereta cepat akan terintegrasi dengan mass rapid transit di kawasan Bandung Raya dan light rail transit Jabodetabek.
Integrasi dinilai mampu menghadirkan pertumbuhan kawasan bisnis baru atau transit oriented development dan membantu mengatasi persoalan transportasi di kawasan Bandung dan Jabodetabek. Penduduknya Jabodetabek mencapai sekitar 28 juta jiwa dan warga Bandung sekitar delapan juta jiwa.