2016, Harga Minyak Dunia Diperkirakan Terus Tertekan

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 26 Januari 2016 | 09:01 WIB
2016, Harga Minyak Dunia Diperkirakan Terus Tertekan
Ilustrasi kilang minyak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan tekanan turun pada harga minyak mentah akan berlanjut pada tahun ini. Ini dikarenakan bertahannya kelebihan pasokan global, sementara permintaan melemah.

"Kita akan terus melihat tekanan turun pada harga minyak pada 2016, karena ada banyak minyak di pasar dan tidak begitu banyak permintaan," kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol di Davos, Swiss, Senin (26/1/2016).

Kepada kantor berita Xinhua, Fatih mengatakan bahwa permintaan semakin lemah, karena perekonomian negara-negara besar melambat. "Kami akan melihat tekanan turun pada harga minyak pada tahun 2016, namun kita dapat melihat harga akan mulai meningkat pada akhir 2017," imbuhnya.

Fatih memperkirakan harga minyak bisa meningkat sampai 80 dolar AS per barel dalam empat atau lima tahun ke depan.

Harga minyak rendah, tambah dia, merupakan berita baik bagi beberapa negara yang merupakan importir minyak. Tapi, itu merupakan berita buruk bagi eksportir minyak, negara-negara timur tengah khususnya dan Rusia.

Pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-46 diselenggarakan dari 20 Januari sampai 23 Januari di Davos-Klosters, Swiss, dengan tema "Penguasaan Revolusi Industri Keempat." Fatih mengatakan bahwa jauh dari mimpi romantis, energi terbarukan adalah penting untuk memenuhi kebutuhan energi yang Revolusi Industri Keempat akan laksanakan.

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar instalasi baru -- lebih dari dua pertiga -- berasal dari negara-negara berkembang.

"Untuk memenuhi perubahan iklim dan target pertumbuhan, sekitar 40 persen dari pasokan energi masa depan harus datang dari teknologi nol-emisi," tambahnya.(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI