Suara.com - Biro Umrah Alia Indah Wisata mempersiapkan diri untuk penguatan internal guna berkompetisi dan mengantisipasi "serangan" agen travel umrah dari negara lain seiring keterbukaan lalu lintas barang dan jasa di era Masyarakat Ekonomi Asean.
"Era MEA saatnya kita berkompetisi. 'Insya Allah' kami siap menilik dengan MEA ini berarti akan ada biro umrah, pemimpin tur umrah dari luar ke sini. Sebaliknya, unsur dari kita juga bisa ke luar negeri juga," kata General Manager Marketing and Partnership Alia Wisata Rudianto Prasetiadi di sela-sela acara Manasik Akbar dan MoU Alia Wisata dan Qatar Airways di Balai Kartini, Jakarta, Minggu.
Menurut dia, persaingan biro umrah di Tanah Air saat ini sudah semakin ketat karena selain bersaing dengan agen perjalanan di dalam negeri, juga harus berkompetisi dengan biro dari negara lain di ASEAN. Lebih dari itu, agen umrah dari Indonesia yang sudah siap juga seharusnya memperluas usahanya ke negara lain di ASEAN.
Maka dari itu, kata dia, sudah seharusnya bagi biro umrah dalam negeri terus meningkatkan pelayanannya sehingga terus diminati oleh pasar, baik dari masyarakat Indonesia dan ASEAN. Alasannya, pasar cenderung akan memilih biro umrah yang menawarkan harga kompetitif dan pelayanan berkualitas.
Rudianto mengatakan pihaknya kini berupaya merebut pasar dengan menawarkan paket menarik dengan harga kompetitif. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng maskapai penerbangan asal Timur Tengah yaitu Qatar Airways. Dengan kerja sama ini membuat efisiensi biaya umrah bagi jamaah menjadi lebih hemat.
Dengan menggandeng Qatar Airways, penawaran paket umrah standar lebih kompetitif menjadi 1.650 dolar AS dibanding menggunakan maskapai lain yang rata-rata mematok harga 1.850 dolar AS. "Harga lebih rendah tapi kualitas setara dengan paket yang menggunakan maskapai lainnya," kata dia.
Qatar Airways, kata dia, juga dipilih menjadi rekanan bisnis karena maskapai ini merupakan peringkat pertama penerbangan terbaik versi Skytrex yang diumumkan pada gelaran Paris Air Show, Prancis pertengahan tahun 2015.
Sementara itu, Rudianto juga mengomentari biro umrah yang tidak memiliki ijin tapi terus beroperasi. Menurut dia, biro tidak resmi ini seharusnya dihindari oleh masyarakat karena dalam banyak kasus penipuan jamaah umrah dilakukan agen perjalanan jenis ini.
"Masyarakat agar terus berhati-hati. Pemerintah juga sudah bertindak dengan banyak melakukan sidak di bandar udara guna menindak travel tidak berizin," katanya. (Antara)
Biro Umrah Antisipasi 'Serangan' Agen Luar Negeri
Ardi Mandiri Suara.Com
Senin, 25 Januari 2016 | 06:41 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Akui Dirinya Penuh Dosa, Ghea Youbi Menangis di Depan Kabah
17 Januari 2025 | 10:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 20:44 WIB
Bisnis | 20:30 WIB
Bisnis | 18:08 WIB
Bisnis | 18:03 WIB
Bisnis | 18:00 WIB
Bisnis | 17:27 WIB
Bisnis | 15:57 WIB
Bisnis | 15:35 WIB