Suara.com - Lombok International Airport (LIA), Nusa Tenggara Barat, sedang membenahi area komersial dengan tujuan meningkatkan kenyamanan para penumpang pengguna jasa bandara internasional tersebut.
General Manager PT Angkasa Pura I Lombok International Airport I Gusti Ngurah Ardita di Lombok, Sabtu (23/1/2016), mengatakan sebagian tenan terpaksa direlokasi ke area lain, sedangkan sebagian tenan hanya dilakukan penataan ulang.
Pembenahan itu dilakukan untuk mengiplementasikan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 129 tahun 2015 yang menyatakan bahwa ruang komersial maksimal 30 persen dari luas terminal.
"Saat ini kami sedang membenahi. Segera mungkin," kata Ardita kepada sejumlah wartawan di kompleks Lombok International Airport.
Ia mengatakan di terminal kedatangan yang berada di lantai 1, ada toko yang harus direlokasi ke area lain untuk memberikan ruang yang lebih lega kepada para penumpang.
"Yang itu nanti akan direlokasi. Yang sebelahnya juga," kata dia sambil menunjuk toko makanan yang berada di antara pintu keluar dengan ruang pengambilan bagasi.
Di terminal keberangkatan yang berada di lantai dua, PT Angkasa Pura I juga menata ulang area komersial.
Sejumlah toko di terminal keberangkatan sudah dikosongkan oleh para pemilik, termasuk toko swalayan dari perusahaan waralaba yang kini sedang menjamur di Tanah Air.
"Nanti, deretan itu dibongkar. Kan isinya sudan kosong semua," katanya sambil menunjukkan deretan toko telah kosong Ia mengatakan area komersial yang bersebelahan dengan ruang tunggu juga akan ditata ulang namun tidak sampai merelokasi ke tempat lain.
Dia hanya menyebutkan ruang komersial bisa saja jadinya lebih sempit, namun hal itu masih harus menunggu kajian tentang penataan ulang.
"Nantinya, pembatas antara ruang tunggu dan area komersial akan dibongkar sehingga ruang tunggu akan lebih luas. Penumpang bisa belanja dulu atau minum saat menunggu pesawat tanpa harus melewati pintu pemeriksaan," katanya.
Pintu pemeriksaan untuk masuk ke ruang tunggu akan digeser dekat pintu utama terminal keberangkatan.
Jika ada pesawat yang mengalami penundaan penerbangan, maka penumpang bisa menunggu tidak saja di ruang tunggu yang memiliki kursi tapi juga di kafe yang berada di dalam ruang keberangkatan.
Menurut dia, pihak pengelola bandara juga akan memeriksa jenis barang yang bisa dijual di gedung keberangkatan agar sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan.
Sejumlah penataan bandara itu yang sedang dilakukan adalah kebijakan satu pintu masuk untuk para kru pesawat dan para petugas untuk masuk ke area parkir pesawat.
"Ada petugas yang memeriksa setiap orang yang masuk ke pintu itu. Tanda pengenal juga akan dicek oleh petugas," katanya.
Selain itu, pihaknya juga memperbanyak taman, baik di dalam ruangan maupun di halaman bandara, untuk memperindah pemandangan.
Lombok Internasional Airport memiliki luas lahan 511 hektare atau lahan bandara terluas yang dikelola PT Angkasa Pura I.
Bandara itu mampu menampung tiga juta penumpang per tahun dan pada 2015 jumlah penumpang mencapai 2,7 juta orang.
Bandara yang digunakan sejak November 2011 itu, merupakan bandara baru yang menggantikan Bandara Selaparang di Kota Mataram. Bandara Selaparang saat ini dipakai untuk latihan dan pesawat pribadi. (Antara)