Suara.com - Kurs dolar AS menguat terhadap euro di perdagangan New York pada Jumat (Sabtu pagi WIB 23/1/2016), karena komentar Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengisyaratkan stimulus lebih lanjut.
ECB pada Kamis (21/1/2016) mengumumkan bahwa suku bunga utamanya masih tidak berubah di tingkat terendah.
"Oleh karena itu akan diperlukan untuk meninjau dan kemungkinan mempertimbangkan kembali kebijakan moneter kami pada pertemuan berikutnya awal Maret," kata Draghi pada Kamis (21/1/2016).
"Pekerjaan akan dilakukan guna memastikan bahwa semua kondisi teknis berada di tempat untuk membuat berbagai pilihan kebijakan yang tersedia untuk dilaksanakan, jika diperlukan." Komentar Draghi menunjukkan bahwa bank sentral bersedia untuk menawarkan lebih banyak stimulus pada pertemuan berikutnya pada Maret.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,56 persen menjadi 99,573 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro melemah menjadi 1,0792 dolar dari 1,0882 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4273 dolar dari 1,4216 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7007 dolar dari 0,6986 dolar.
Dolar dibeli 118,83 yen Jepang, lebih tinggi dari 117,46 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 1,0163 franc Swiss dari 1,0068 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,4153 dolar Kanada dari 1,4286 dolar Kanada. (Antara)