Harga Minyak Anjlok, PLN: Tidak Berdampak Signifikan

Jum'at, 22 Januari 2016 | 13:43 WIB
Harga Minyak Anjlok, PLN: Tidak Berdampak Signifikan
Petugas PLN memeriksa kabel jaringan listrik di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (27/1). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Divisi Niaga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Benny Marbun mengatakan, anjloknya harga minyak yang terjadi sejak pertengahan tahun 2015 sampai saat ini, tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan pelat merah tersebut. Pasalnya, PLN telah mengurangi porsi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai bahan bakar untuk pembangit.

 “Tidak, tidak berpengaruh sangat signifikan. Malah pengurangan ini memberikan penghematan di keuangan kami,” kata Benny saat ditemui dalam PLN Outlook 2016 di kantor pusat PLN, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016).

Ia menjelaskan, keuangan PLN akan terganggu jika ada penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat. Itu karena saat membeli sumber energi pembangkit dan membayar utang, PLN banyak menggunakan mata uang asing tersebut.

"Terutama saat ini di kurs, banyak hitungan dalam mata uang asing seperti biaya pinjaman, gas kita hitung dolar. Doakan kurs lebih baik," ungkapnya.

Ia pun berharap kepada pemerintah untuk tetap menjaga agar nilai tukar rupiah semakin membaik agar mampu mendongkrak perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Seperti diketahui, sejak pertengahan 2015 hingga awal tahun 2016, harga minyak dunia mengalami penurunan drastis dan sempat menyentuh ke level 27 dolar AS per barrel. Penurunan harga minyak lantaran suplai pasokan minyak dunia yang melimpah.

Mengacu laporan keuangan PLN di Kuartal III 2015, perseroan menderita rugi bersih sebesar Rp27,44 triliun. Sementara pendapatan usaha yang diraup PLN mencapai Rp206,50 triliun.

Kontribusi terbesar bagi pendapatan usaha PLN adalah penjualan tenaga listrik sebesar Rp153,98 triliun. Disusul subsidi listrik dari pemerintah sebesar Rp45,91 triliun. Penyambungan pelanggan sebesar Rp4,86 triliun dan lain-lain sebesar Rp1,73 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI