Suara.com - Harga minyak dunia melambung pada Kamis (Jumat pagi WIB 22/1/2016), karena para pedagang mulai membeli kembali setelah aksi jual besar-besaran yang mengirim harga ke posisi terendah dalam 12 tahun.
Berlanjutnya kelebihan pasokan global, peningkatan persediaan dan sejumlah berita ekonomi negatif, telah menekan harga minyak mentah jatuh ke posisi terendah 12 tahun pada Rabu.
Meskipun data minyak mentah yang keluar pada Kamis negatif, para pedagang membeli kembali karena harga minyak menyentuh tingkat terendah sejak Mei 2003.
Produksi minyak mentah AS bertambah 8.000 barel menjadi 9,235 juta barel per hari pada pekan lalu, menurut laporan mingguan dari Badan Informasi Energi AS (EIA), Kamis.
Berkat revolusi serpih minyak AS, produksi minyak Amerika meningkat hampir dua kali lipat dalam enam tahun terakhir.
Pasokan minyak mentah AS pekan lalu naik empat juta barel menjadi 486,5 juta barel, 88,7 juta barel lebih besar dari satu tahun sebelumnya, menurut laporan EIA.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 1,18 dolar AS menjadi ditutup pada 29,53 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret naik 1,37 dolar AS menjadi menetap di 29,25 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (Antara)