Asita: Dampak Terorisme Pada Industri Pariwisata Kecil

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 21 Januari 2016 | 08:40 WIB
Asita: Dampak Terorisme Pada Industri Pariwisata Kecil
Pantai Sanur Bali dipenuhi wisatawan (Antara/Wira Suryantala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) mengakui industri pariwisata dan jasa penunjangnya cukup sensitif terhadap isu keamanan dan terorisme. Namun Asita menegaskan peristiwa Bom Thamrin yang terjadi di Jakarta seminggu lalu, Kamis (14/1/2016) hanya berdampak kecil bagi bisnis wisata saat ini.

"Memang ada laporan dari sebagian anggota kami mengenai adanya pembatalan pemesanan layanan jasa perjalanan wisata dari sebagian wisatawan terhadap sebagian anggota kami. Tapi jumlahnya kecil kok," kata Ketua Umum Asita Asnawi Bahar saat dihubungi Suara.com, Kamis (21/1/2016).

Namun Asnawi tak bisa menyebutkan berapa jumlah penurunan wisatawan yang bepergian dengan menggunakan jasa Asita akibat munculnya insiden terorisme. "Yang pasti jumlahnya tidak signifikan mempengaruhi bisnis biro perjalana wisata," tegas Asnawi.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) terkini, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada November 2015 mencapai 777,5 ribu kunjungan atau naik 1,70 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman November 2014 yang tercatat sebanyak 764,5 ribu kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Oktober 2015, jumlah kunjungan wisman November 2015 turun sebesar 5,85 persen.

Secara kumulatif  dari periode Januari–November 2015, jumlah kunjungan wisman mencapai 8,80 juta kunjungan. Jumla ini mengalami kenaikan 3,23 persen dibanding kunjungan wisman pada periode Januari-November 2014 yang berjumlah 8,52 juta kunjungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI