Pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera Terancam Tersendat

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 20 Januari 2016 | 11:00 WIB
Pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera Terancam Tersendat
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di Ibul Besar, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan [Antara/Nova Wahyudi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang sudah tuntas dicor bagian atasnya atau "rigid" sepanjang 3,25 km, dari total 5 km lahan yang dibebaskan di kawasan Desa Sabahbalau, Lampung Selatan.

Namun menurut pelaksana pembangunannya, di Lampung Selatan, Rabu (20/1/2016), pengerjaan jalan tol itu terancam tersendat jika pemerintah tidak mempercepat penuntasan pembebasan lahannya.

"Dari total panjang tol yang kami harus kerjakan sekitar 41,5 km, lahan yang dibebaskan hingga sekarang baru sekitar 5 km," kata Kepala Proyek Waskita Karya, Marsudi, saat dihubungi di Desa Sabahbalau Lampung Selatan.

Ia menyebutkan, dari lahan 5 km yang dibebaskan itu, sudah dikerjakan semuanya.

"Dari lahan yang bebas tersebut, sudah dibuka semua dan untuk seminggu ke depan jika cuaca mendukung maka akan selesai total pekerjaan tanah," katanya lagi.

Ia menyebutkan, pihaknya hingga pekan keempat Januari 2016 sudah melakukan pengerjaan bagian bawah (subgrade dan lapis base A) 100 persen, kemudian pengecoran bagian tengah jalan (lean concrete) sepanjang 4,75 km, dan rigid atau pengecoran bagian atas sepanjang 3,25 km.

Tol Trans Sumatera dirancang mampu dilalui kendaraan yang bertonase 80--90 ton.

Badan jalan tol yang dibangun terdiri atas rigid atau cor beton badan jalan bagian atas setebal 30 cm, lean concrete atau pengerjaan bagian tengah badan jalan setebal 10 cm, dan base atau pengerjaan bagian bawah badan jalan setebal 20 cm.

Ia menegaskan, pembangunan Tol Trans Sumatera di wilayah kerjanya sulit dipercepat jika pembebasan lahan tak kunjung tuntas.

Dia menyatakan, bila lahan tol belum ada lagi yang tuntas dibebaskan, berakibat alat-alat berat yang ada di lapangan terancam tak bekerja karena tidak ada lahan yang dikerjakan lagi.

"Kekhawatiran kami adalah pembebasan lahan yang kurang cepat akan mengakibatkan tersendat pekerjaan kami," katanya pula.

Sebelumya ditargetkan pada akhir 2015, sepanjang 10 km lahan untuk jalan tol di wilayah kerja Waskita Karya yang dibebaskan.

Namun hingga Januari 2016, baru sekitar 5 km yang sudah dibebaskan.

Jalan Tol Trans Suamtera nantinya akan memiliki lebar kurang lebih 21 meter, yaitu dua jalur jalan untuk dua arah kendaraan dengan lebar masing-masing 9,2 meter.

Selain itu, di pinggir jalan juga akan dibuat bahu jalan dengan lebar masing-masing 2,5 meter, sedangkan di antara kedua jalur akan dipasang median selebar 2,25 meter.

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dicanangkan Presiden Joko Widodo pada akhir April lalu di Desa Sabahbalau.

Pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar- Palembang Sumsel sepanjang sekitar 400 km ditargetkan selesai pada Juni 2018 atau sebelum Asian Games 2018 berlangsung.

Kontraktor yang melakukan pembangunan tol di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar adalah PT Pembangunan Perumahan, Waskita Karya, Adhi Karya dan Wika.

Namun, baru PP dan Waskita Karya yang sudah mulai melakukan pembangunan Tol Trans Sumatera, sedangkan Adhi Karya dan Wika masih terkendala lahan yang tak kunjung tuntas dibebaskan.

Sehubungan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kembali menyebutkan pembebasan lahan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung sepanjang 140 kilometer akan selesai pada 2016.

Proyek Jalan Tol Trans-Sumatera sendiri adalah merupakan proyek jalan sepanjang 2.818 km yang menghubungkan Lampung dengan Aceh di pulau Sumatera. Pembangunan jalan tol ini pada studi kelayakan tahun 2012 diperkirakan menelan dana sebesar Rp150 triliun. Dengan adanya jalan tol ini nantinya, kehidupan di Pulau Sumatera diyakini akan mengalahkan kehidupan di Pulau Jawa.

Megaproyek ini mulai diresmikan pengejaannya oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (30/4/2015). BUMN PT Hutama Karya menjadi kontraktor tunggal pada mega proyek tol Trans Sumatera atas penunjukan langsung pemerintah (Jokowi) melalui Perpres Nomor 100 2014 tentang percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera. Kini proyek ini diperkirakan menelan biaya investasi sebesar Rp 360 triliun. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI