Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 miliar pada tahun 2016 untuk pembebasan lahan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Kabupaten Majalengka.
"Mudah-mudahan tahun sekarang kita cicil, kita alokasikan Rp200 miliar untuk pembebasan lahan 800 hektarean," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher, di Gedung Sate Bandung, Senin (18/1/2016).
Ia menuturkan hingga saat ini dari total kebutuhan lahan sekitar 1.800 hektare untuk pembangunan Bandara Kertajati, Pemprov Jabar telah berhasil membebaskan lahan sekitar 1.000 hektare.
Aher menegaskan proyek pembangunan sisi darat dan sisi udara Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Kabupaten Majalengka, akan dibiayai oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan.
"Rapat tadi itu penegasan kembali kepada para OPD supaya menjadi kebijakan semua pihak bahwa BIJB penyelesaian pembangunan sisi udara dan darat, itu dibiaya APBN, alias Kemenhub. Itu hasil keputusan langsung Pak Presiden dari kunjungan langsung ke Majalengka, kemarin," katanya.
Ia menjelaskan dengan adanya keputusan tersebut maka pemerintah pusat akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,6 triliun untuk pembangunan sisi udara Bandara Kertajati dan Rp2,1 triliun untuk pembangunan sisi darat Bandara tersebut.
"Kemudian sisi udara kira-kira biaya keseluruhan untuk run way, menara pantau itu sekitar Rp1,6 triliun, itu pemerintah pusat yang membiayai. Lalu sisi darat terminal dan lain-lain Rp2,1 triliun, akan dikelola oleh APBN pemerintah pusat," kata dia.
Terkait lelang investasi yang diselenggarakan oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) beberapa waktu lalu, kata Aher, maka hal tersebut batal dengan adanya keputusan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan siap membiayai pembangunan Bandara Kertajati, di Kabupaten Majalengka.
"Batal dengan sendirinya (lelang investasi) tentu sekarang tidak butuh lagi investasi karena keseluruhan pembiayaan dari sisi darat sudah dibiayai oleh APBN. Jadi lelang investasi tidak perlu lagi," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas mengatakan pihaknya akan mengikuti perintah dari pemegang saham yakni Pemprov Jawa Barat.
Menurut Virda, keputusan pengambilalihan sangat bisa diterima jika terminilogi secara financial mungkin tuntas bandara terbiayai.
"Terlebih apalagi anggaran kemenhub mencapai Rp50 triliun jadi Rp2 triliun dalam 2 tahun tentu kecil saja," kata dia.
Walaupun pembangunan sisi darat diambil alih pihaknya masih melihat peluang bisnis terkait layanan bandara seperti groundhandling, katering, kargo, bahan bakar, selain menggarap kawasan aerocity.
"Semoga saja BIJB tetap bisa garap itu meskipun kepemilikannya sudah tidak di tangan kami," ujarnya.
Pihaknya menilai bisnis di bandara begitu luas, dari mulai pengelolaan sebagai operator bandara, lalu di bisnis turunannya. Sementara untuk di airport city-nya seperti hotel bandara, lapangan golf dan lain-lain.
Bandar Udara Internasional Kertajati atau juga dikenal Bandar Udara Internasional Jawa Barat adalah bandar udarayang dibangun di daerah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia seluas keseluruhannya 5000 ha dalam tahap awal akan dipergunakan hanya 646 ha.
Bandar udara ini dibangun untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara di Bandung, tetapi juga melayani daerah di sekitar Cirebon. (Antara)