Presiden Joko Widodo meminta agar program pembangunan "Tol Laut" yang digadang-gadang olehnya selama ini dapat segera diselesaikan dan direalisasikan.
Pasalnya, minimnya infrastruktur ini telah membuat ketimpangan harga didaerah-daerah terutama yang berada di pengunungan Papua sangat tinggi sekali.
"Contohnya saja harga premium, disana itu Rp70 ribu per litter. Padahal idealnya kan Rp7 ribu per litter. Harga semen juga disana mahal sekali bisa sampai Rp1.5 juta sampai Rp2 juta per sak ini kan mahal sekali," kata Jokowi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016).
Ia mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, pembangunan Tol Laut harus segera dapat direalisasikan agar permasalahan ini tidak terus berlarut-larut.
"Mau diterusin kayak gini sampai kapan?nggak kan. Saya nggak mau kayak gitu, harus dicarikan jalan keluar. Permasalahan ini harus segera diselesaikan," tegasnya.
Dan yang terpenting adalah, lanjut Jokowi, pembangunan transportasi di darat agar segera cepat diselesaikan sehingga konektivitas antara laut ke darat dapat berjalan.
"Jadi kalau tol laut selesai, transportasi darat juga sudah memadai. Sehingga ada konektivitas nantinya satu sama lain," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, konsep tol lau adalah konektivitas laut yang efektif berupa adanya kapal yang melayari secara rutin dan terjadwal dari barat sampai ke timur Indonesia.
Program ini didukung dengan pembangunan 24 pelabuhan strategis pendukung tol laut. Terdiri dari 5 pelabuhan utama yakni Belawan (Medan), Kuala Tanjung (Batubara, Sumatera Utara), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Bitung (Sulawesi Utara). Ini ditambah 19 pelabuhan feeder antara lain Malahayati di Aceh, Batu Ampar di Batam, Teluk Bayur di Padang, Jambi, Palembang, Panjang di Lampung, Tanjung Emas di Semarang, Pontianak, Sampit, Banjarmasin, Kariangau di Balikpapan, Palaran di Samarinda, Pantoloan di Sulawesi Tengah, Kendari, Tenau di Kupang, Ternate, Ambon, Sorong dan Jayapura.
Program ini juga dibarengi revitalisasi industri galangan kapal dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan permintaan kapal dalam negeri. Pembangunan tol laut diperkirakan menelan biaya investasi Rp699,99 triliun.