BI Rate Turun, Investor Makin Yakin pada Ekonomi Indonesia

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 17 Januari 2016 | 02:57 WIB
BI Rate Turun, Investor Makin Yakin pada Ekonomi Indonesia
Direktur INDEF Enny Sri Hartati (kanan) bersama mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel (kiri). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom Institute For Development Of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) pada Kamis (14/1/2016). Menurutnya, kebijakan tersebut menunjukkan pada dunia internasional bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang kondisi likuiditas yang sehat.

"Dengan menurunkan BI Rate 25 basis poin, menunjukkan Indonesia tidak mengalami masalah meskipun Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Ini sebuah sinyal pada dunia bahwa ekonomi Indonesia tidak mengalami tekanan likuiditas," kata Enny saat dihubungi Suara.com, Sabtu (16/1/2016).

Dengan demikian, investor asing akan semakin yakin atau tidak ragu-ragu lagi untuk menanamkan investasinya di Indonesia. "Terlebih saat ini Indonesia memang membutuhkan banyak investor untuk membangun infrastruktur," ujar Enny.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis (14/1/2016) memutuskan untuk menurunkan BI Rate dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen.

Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2015, kondisi likuiditas dalam pasar perbankan Indonesia masih bagus. Indikatornya adalah tingkat loan to deposit ratio (LDR) perbankan yang terjaga di kisaran 76 persen hingga 92 persen. 

LDR perbankan nasional pada November 2015 mencapai 90,47 persen. Mengalami peningkatan sedikit dibanding November 2014 yang mencapai 88,65 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI