BJB Salurkan Pembiayaan Pembangunan 3 Jalan Tol di 2016

Jum'at, 15 Januari 2016 | 22:16 WIB
BJB Salurkan Pembiayaan Pembangunan 3 Jalan Tol di 2016
Acara Bank BJB Investor Gathering 2016 di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Jumat (15/1/2016) [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (Bank BJB) akan terlibat dalam pembiayaan pembangunan tiga jalan tol dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau lazim disebut Bandara Kertajati pada 2016.

"Pada 2016 Bank BJB akan meningkatkan pembiayaan pada proyek infrastruktur antara lain tiga jalan tol dan Bandara Internasional Jawa Barat," kata Direktur Utama BJB Ahmad Irfan pada Forum Bank BJB Investor Gathering 2016 di Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Menurut dia proyek yang sedang diproses pada awal 2016, selain BIJB yakni pembiayaan untuk Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), Jalan Tol Bogor - Ciawi dan pembangunan jalan tol Trans Sumatera.

Irfan menambahkan bahwa hingga kini BJB telah membiayai empat proyek jalan tol, 14 pembangkit listrik serta proyek infrastruktur lainnya. Partisipasi pembiayaan proyek jalan tol yang telah dilakukan antara lain dalam pembangunan Tol Cikopo- Palimanan (Cipali), Tol Sentul Selatan-Kedunghalang-Kedungpandak-Simpang Yasmin, Tol Kanci-Pejagan dan Tol Gempol-Pandaan-Karangjati.

Selain proyek jalan tol, bank pembangunan daerah (BPD) milik Pemprov Jawa Barat dan Banten tersebut juga terlibat aktif dalam membiayai proyek pembangunan PLTU Keban Agung di Sumatera Selatan dan pembangunan 13 pembangkit listrik di seluruh Indonesia.

Irfan juga menambahkan bahwa di luar pembiayaan itu, BJB juga membiayai perusahaan-perusahaan konstruksi khususnya yang berkaitan dengan proyek pemerintah pusat, pemda provinsi, kabupaten/kota serta BUMN dan BUMD.

Menurut dia, anggaran pemerintah untuk sektor infrastruktur pada 2016 mencapai kurang lebih dari 15 persen dari total APBN dan meningkat 8,3 persen dibanding anggaran infrastruktur pada APBN 2015.

"Potensi yang sedemikian besar ini harus ditangkap sebagai peluang bisnis yang menguntungkan pelaku usaha di industri infrastruktur itu sendiri maupun lembaga keuangan dan perbankan seperti Bank BJB," tambah Irfan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI