Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan peristiwa ledakan dan penembakan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin Jakarta, Kamis (14/1/2016) tidak mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modal di Indonesia.
Melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, (15/1/2016) Franky menyebut para investor mengemukakan bahwa secara umum keamanan di Indonesia masih terkendali.
"Para investor juga melihat kesigapan aparatur pemerintah, baik kepolisian maupun aparat keamanan lainnya dalam menangani peristiwa yang terjadi di Jakarta tersebut. Para investor merespons positif 'statement' dan langkah cepat yang diambil oleh Presiden," ucapnya.
Franky, dalam pertemuan dengan beberapa calon investor potensial di Shanghai, Tiongkok, mengatakan para investor tersebut juga mengaku tak khawatir lantaran investasi mereka tidak terpusat di Jakarta.
Lebih lanjut, ia telah menginstruksikan delapan kantor perwakilan yang ada di luar negeri untuk berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan perwakilan RI di luar negeri guna terus mengkomunikasikan perkembangan peristiwa serta kondisi keamanan di Indonesia kepada para calon investor maupun investor eksisting yang ada.
"Persepsi positif mengenai keamanan berinvestasi di Indonesia merupakan salah satu poin daya saing investasi Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, pada Kamis, 14 Januari 2016 pukul 10.30 WIB telah terjadi ledakan yang diduga bom di pos lantas lampu merah depan Sarinah dan terjadi aksi saling tembak antara petugas kepolisian dan kelompok teroris di halaman Starbucks Gedung Cakrawala.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meyakini teror tersebut tidak akan berdampak panjang bagi sektor ekonomi, khususnya terhadap kepercayaan investor.
Menurut dia, aksi teror tersebut memang akan sedikit memberi pengaruh dalam jangka pendek.
"Saya kira ada dampaknya, tapi dengan berjalan waktu tentu akan berkurang. Kita kan juga pernah mengalami bom di Marriott, misalnya, mula-mula memang terasa sekali dampaknya. Apalagi waktu itu ada korbannya orang asing. Tapi setelah berapa lama tentu akan berkurang dampaknya," tambahnya.
(Antara)