Dua Perusahaan Timur Tengah Manfaatkan Layanan 3 Jam

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 14 Januari 2016 | 19:59 WIB
Dua Perusahaan Timur Tengah Manfaatkan Layanan 3 Jam
Layanan izin investasi 3 jam [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat dua perusahaan investor pengguna layanan investasi tiga jam memiliki pemegang saham dari Timur Tengah.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang properti (Saudi Arabia) dan industri pembuatan logam dasar bukan besi (Uni Emirat Arab).

"Pemanfaatan layanan investasi tiga jam oleh investor Timur Tengah dan dari negara lainnya sangat positif dalam perkembangan layanan izin investasi tiga jam ini," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Franky menuturkan, dua perusahaan dari Timur Tengah yang memanfaatkan layanan investasi tiga jam tersebut menanamkan modalnya sebesar Rp110 miliar untuk sektor properti di wilayah DKI Jakarta dan sebesar 30 juta dolar AS untuk sektor industri pembuatan logam dasar bukan besi Morowali (Sulawesi Tengah).

"Keduanya bermitra dengan mitra lokalnya di Indonesia jadi dalam perusahaan terdapat pemegang saham Indonesia," katanya.

Ia menyampaikan, pemanfaatan layanan izin investasi kilat oleh investor-investor Timur Tengah tersebut diharapkan akan terus berkembang dan berperan positif terhadap masuknya aliran investasi dari Timur Tengah ke Indonesia.

Franky juga optimistis akan semakin banyak investor yang memanfaatkan layanan investasi tiga jam itu di masa mendatang.

Selain investor Timur Tengah, tujuh perusahaan yang selama ini tercatat menggunakan layanan investasi tiga jam berasal dari Inggris, Belgia, Amerika Serikat dan Tiongkok.

Terdapat satu investor dalam negeri di bidang pembangkit listrik tenaga air yang juga tercatat memanfaatkan layanan izin investasi kilat itu.

Dalam catatan BKPM, selama ini negara-negara Timur Tengah masih berada di papan tengah daftar peringkat negara-negara yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Merujuk pada data rencana investasi periode Januari-Desember 2015, Iran menempati peringkat ke delapan dengan nilai rencana investasi Rp50 triliun, Yordania di peringkat ke-16 dengan nilai investasi Rp3,3 triliun, Uni Emirat Arab berada di peringkat ke 19 dengan nilai rencana investasi Rp2,5 triliun kemudian Saudi Arabia menempati peringkat ke-22 dengan nilai Rp1,6 triliun baru diikuti oleh negara-negara Timur Tengah lainnya.

Oleh karena itu, Timur Tengah masuk dalam daftar negara prioritas pemasaran investasi BKPM pada 2015 bersama Singapura, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris.

Selain 10 negara prioritas tersebut pada tahun 2016, BKPM menambahkan sembilan negara sebagai prioritas pemasaran investasi di antaranya Hong Kong, India, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Kanada, dan Rusia.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI