Kontribusi BUMN Terhadap APBN di 2019 Ditargetkan Rp635 Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 14 Januari 2016 | 17:59 WIB
Kontribusi BUMN Terhadap APBN di 2019 Ditargetkan Rp635 Triliun
Gedung Kementerian BUMN [Antara}
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian BUMN menargetkan kontribusi perusahaan milik negara terhadap APBN pada 2019 akan mencapai Rp635 triliun, meningkat dari kontribusi BUMN tahun 2014 sekitar Rp217 triliun.

"Kontribusi BUMN meliputi setoran pajak dan dividen, akan terus meningkat sejalan dengan program restrukturisasi dan peningkatan kinerja perseroan," kata Deputi Kementerian BUMN Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha BUMN, Aloysius K. Ro, di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Menurut Aloysius, meskipun masih harus menghadapi banyak tantangan, BUMN harus disiapkan mampu memberikan kontribusi cukup signifikan dalam perekonomian nasional dan penerimaan negara.

Ia menjelaskan, saat ini Kementerian BUMN sudah menyampaikan "RoadMap" (peta jalan) BUMN 2015-2019" yang memuat 15 sektor/tema sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Roadmap sudah berada di Sekretariat Negara yang menjadi bagian dari rencana strategi Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," katanya.

Menurut Aloysius, ke-15 sektor Roadmap tersebut yaitu ketahanan energi, logistik dan perdagangan, pariwisata dan kebudayaan, ketahanan pangan dan perkebunan, pelayanan kesehatan, ekonomi maritim, konektivitas, konstruksi dan infrastruktur.

Selanjutnya pertambangan, manufaktur, pertahanan strategis, industri berat dan perkapalan, telekomunikasi dan digital, jasa keuangan dan perbankan, serta ekonomi kerakyatan.

Ia menjelaskan, dalam Roadmap tersebut juga dijelaskan rencana pengembangan BUMN ke depan mengarah pada pembentukan holding sektoral.

"Pada 2019, kita menargetkan akan terbentuk sebuah investment holding yang meliputi seluru sektor, dengan terlebih dahulu memperhatikan hasil kajian dari konsultan serta adanya dukungan dari para 'stakeholder' baik Pemerintah maupun Legislatif (DPR)," ujarnya.

Hingga 2019 sebanyak 7 sektor usaha BUMN akan dibentuk dalam satu induk usaha (holding), yaitu Holding Logistik dan Perdagangan, Holding Perkebunan, Holding Farmasi, Holding Perkapalan, Holding Konstruksi dan Infrastruktur, Holding Tambang dan Holding Pertahanan Strategis.

Pada 2019, ditambahkan Aloysius ditargetkan sebanyak 6 BUMN masuk dalam peringkat 500 perusahaan terbaik versi Fortune Global, yaitu PT Pertamina, PT Telkom, PT PLN, Holding Perbankan, Holding Pelindo, Holding Perkebunan.

Peran lain BUMN dalam mendorong laju pertumbuhan perekonomian nasional adalah melalui belanja modal (capital expenditure/capex) yang pada 2015 mencapai Rp322,76 triliun.

Belanja modal tersebut untuk membiayai proyek strategis meliputi pembangunan jalan tol, PLTU, kepelabuhanan dan kebandarudaraan, eksplorasi minyak dan gas.

Proyek jalan tol meliputi pembangunan empat ruas tol Trans Sumatera yang sudah dilakukan peletakan batu pertama atau "ground breaking" 2015, proyek Light Rail Transit di Jakarta dan sekitarnya.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI