Suara.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha menyambut baik alokasi anggaran melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membeli saham PT Freeport Indonesia.
"Saya kira bagus jika memang pemerintah menyiapkan Rp27 triliun untuk membeli saham Freeport," kata Satya Widya Yudha.
Namun Satya tak setuju jika pemerintah menunda pembelian saham PT Freeport Indonesia.
"Jika molornya divestasi Freeport dibiarkan, kesempatan Indonesia untuk menambah kepemilikan yang sudah didepan mata menjadi sia-sia. Jadi lebih baik disegerakan sekarang," ujar Satya.
Sebagaimana diketahui, hari ini Kamis (14/1/2016) adalah batas akhir Freeport McMoran menawarkan divestasi saham PT Freeport Indonesia sebesar 10,64 persen. Namun belum ada tanda kejelasan dari pihak PT Freeport Indonesia.
Pemerintah sendiri dikabarkan telah menyiapkan kongsi sejumlah BUMN untuk membeli 10,64 persen saham PT Freeport Indonesia. BUMN yang disiapkan adalah PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Taspen, dan Bank Mandiri.
Nilai 10,64 persen saham PT Freeport Indonesia dikabarkan mencapai 2 miliar Dolar Amerika Serikat atau setara Rp27 triliun (dengan kurs 1 Dolar AS = Rp13.500). Antam, Bukit Asam, Inalum dan Taspen dikabarkan menyiapkan sekitar 700 juta Dolar AS. Selebihnya 1,3 miliar Dolar AS akan diupayakan oleh Bank Mandiri.