Suara.com - Bicara soal kredit mobil, salah satu hal yang jadi pertimbangan adalah bunga cicilan. Kadang orang-orang merasa jiper duluan kala melihat besarnya bunga cicilan.
Membeli mobil secara kredit memang lebih mahal dibanding membeli secara cash. Padahal, membeli secara kredit adalah salah satu solusi yang cukup cerdas dan menguntungkan lho.
Untungnya Kredit Mobil
Misanya saja kamu punya tabungan yang cukup untuk membeli secara tunai, tapi masa iya tabunganmu langsung ludes cuma buat membeli mobil?
Dengan membeli secara kredit, kamu masih bisa mengalokasikan tabunganmu untuk hal lain, misalnya berinvestasi reksa dana atau properti.
Nggak percaya? Coba simak perhitungan ini deh.
Misalnya aja kamu punya dana Rp 300 juta dan berniat membeli sebuah mobil sedan. DP dari pihak leasing adalah 30 persen dari harga mobil atau Rp 90 juta dengan tenor 5 tahun dan bunga cicilan 7 persen (flat).
Harga Mobil on the road (OTR): Rp 300.000.000
DP: Rp 90.000.000
Plafon Kredit/Pokok Utang (Harga Mobil – DP): Rp 300.000.000 - Rp 90.000.000 = Rp 210.000.000
Suku Bunga: 7 persen
Jangka Waktu: 5 tahun (60 bulan)
Cicilan Tiap Bulan:
- Angsuran sebelum bunga: (pokok utang : jangka waktu)
Rp 210.000.000 : 60 = Rp 3.500.000
- Bunga per bulan: (pokok utang x suku bunga per tahun x jumlah tahun kredit) : jumlah bulan kredit
(Rp 210.000.000 x 7 persen x 5) : 60 = Rp 1.225.000
Total cicilan tiap bulan: Rp 4.725.000
Total yang musti dibayar di bulan pertama:
DP + cicilan bulan pertama + biaya admin & asuransi
Misalnya saja biaya administrasi dan asuransi adalah sebesar Rp 2 juta. Maka cicilan bulan pertama adalah:
Rp 90.000.000 + Rp 4.725.000 + Rp 2.000.000 = Rp 96.725.000
Dari simulasi di atas, total harga mobil yang dicicil selama 60 bulan menjadi Rp 373.500.000. Ada selisih sebesar Rp 73 juta.
Jika membeli secara kredit, kamu masih memiliki modal untuk investasi. Coba kita hitung modal yang tersedia:
= Rp300.000.000 - cicilan bulan pertama
= Rp300.000.000 - Rp96.725.000
= Rp203.275.000
Misalnya saja modal sekitar Rp200 juta tersebut kamu investasikan misalnya ke Reksa Dana Pasar Uang. Bunga yang didapat dalam setahun bisa mencapai 8% tanpa dipotong pajak maupun biaya-biaya lainnya.
= Rp 203.275.000 x 8% = Rp 16.262.000
Dalam setahun pertama, uangmu bisa jadi Rp219.537.000. Terus coba anak-pinakin lagi deh itu duit 4 tahun lagi, yakni tahun ketika cicilan mobilmu selesai.
Tahun ke-2 cicilan mobil = Rp 219.537.000 + (8%) = Rp 237.099.960
Tahun ke-3 cicilan mobil = Rp 237.099.960 + (8%) = Rp 256.067.956
Tahun ke-4 cicilan mobil = Rp 256.067.956 + (8%) = Rp 276.553.392
Tahun ke-5 cicilan mobil = Rp 276.553.392 + (8%) = Rp 298.677.663
Jadi setelah cicilan mobilmu selesai dalam 5 tahun, duitmu udah beranak-pinak jadi Rp 298.677.663. Berarti kamu untung:
= Rp298.677.663 - Rp203.275.000 = Rp95.402.663
Jika dipotong Rp73.000.000 dari selisih kredit, kamu tetap untung sekitar Rp22.000.000. Lumayan kan.
Nah, kredit mobil itu nggak rugi-rugi amat kok, tergantung bagaimana kita mengaturnya. Kredit memang bisa jadi pilihan cerdas, tapi tetap sesuaikan dengan pendapatan setiap bulanmu.
Baca juga artikel DuitPintar lainnya:
Kredit Mobil Balloon Payment Emangnya Menguntungkan?
Wajib Bermain Angka dalam Ilustrasi Sebelum Putuskan Kredit Kendaraan
Jurus Jitu Menghindari Mata Elang untuk Cicilan Kredit Kendaraan Bermotor yang Macet
Published by Duitpintar.com |