Suara.com - Obligasi global PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebesar 1,6 miliar dolar AS (Rp20,8 triliun) meraih penghargaan sebagai surat utang korporasi terbaik di Indonesia oleh majalah keuangan The Asset.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, (13/1/2016) Direktur Keuangan Pelindo II, Orias P Moedak mengatakan penghargaan tersebut menunjukkan kepercayaan yang besar terhadap perseroan.
"Obligasi ini adalah utang perseroan langsung, tanpa jaminan berupa aset apa pun, tanpa kewajiban pelaksanaan penebusan wajib ataupun pembuatan 'sinking fund'," katanya.
Menurut Orias, di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat, transaksi itu merupakan bukti sentimen positif investor terhadap Indonesia.
Obligasi itu juga dinilai sebagai dukungan penuh untuk sektor-sektor prioritas negara terutama untuk pengembangan infrastruktur dan investasi jangka panjang yang dipandang strategis. "Dukungan penuh pemerintah terhadap perusahaan juga sangat diperlukan agar keberlangsungan, pengembangan dan pembangunan proyek-proyek kepelabuhanan dapat berjalan dengan baik tanpa hambatan," katanya.
Pada tanggal 5 Mei 2015, Pelindo II menerbitkan surat hutang sebesar 1,1 miliar dolar AS yang akan jatuh tempo pada tahun 2025 dan sebesar 500 juta dolar AS yang akan jatuh tempo pada tahun 2045, masing-masing dengan bunga/kupon sebesar 4,25 persen per tahun dan 5,37 persen per tahun. Pelindo II menunjuk tiga bank yaitu ANZ, BNP Paribas dan Citigroup, serta dua perusahaan sekuritas lokal PT Bahana Securities dan PT Danareksa Sekuritas yang bertindak selaku "joint bookrunners" dan "joint lead managers" untuk menangani transaksi tersebut.
Kedua obligasi tersebut tercatat di bursa efek Singapura dengan mengunakan New York Law.
Dengan dana yang diperoleh dari pasar tersebut, perseroan menjalankan rencana investasi untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan-pelabuhan yang ada maupun membangun pelabuhan-pelabuhan baru di berbagai wilayah di Indonesia, salah satu contohnya adalah New Priok Terminal.
Selain Pelindo II, sejumlah perusahaan lain seperti China Communication Construction Company, Huawei, IPC dan ICTSI merupakan beberapa contoh perusahaan yang berhasil membuat transaksi yang mengesankan dan meraih penghargaan dalam The Asset Triple A Country Award 2015 Dinner yang digelar di Hong Kong, Selasa (12/1/2016).
"Dalam kondisi perekonomian dan pasar modal dunia yang kurang baik pada tahun 2015, sejumlah perusahaan yang memiliki struktur dan penawaran yang tepat, tata kelola yang baik tetap berhasil menarik minat investor hingga memperoleh keberhasilan dalam transaksinya," kata pendiri dan Editor in Chief The Asset, Daniel Yu.
(Antara)