Pemerintah Fasilitasi 150 KUKM untuk "Go Internasional"

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 13 Januari 2016 | 16:18 WIB
Pemerintah Fasilitasi 150 KUKM untuk "Go Internasional"
Pameran Produk Unggulan Koperasi, UKM, dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), di Semarang, Jateng, Jumat (24/4). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Koperasi dan UKM akan memfasilitasi 150 Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk "go" internasional dengan salah satunya mengikuti pameran dagang di luar negeri.

Deputi bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta di kantornya, Jakarta, Rabu (13/1/2016), mengatakan dengan KUKM diharapkan bisa menjajaki potensi go internasional sehingga diharapkan dapat meningkatkan ekspornya, termasuk membuka lapangan kerja.

"Promosi ini penting, kalau tidak produk akan tidak laku, satu sisi tugas kita menjadi lebih banyak tapi akan lebih terintegrasi," ujar Wayan.

Ia mengatakan, KUKM yang akan mengikuti pameran luar negeri akan terlebih dahulu melalui proses seleksi.

Produk yang diikutkan pun harus mengikuti standar internasional sehingga pihaknya melibatkan tim ahli untuk menyeleksi peserta.

"Kita akan lakukan selektif, karena kita tidak ingin KUKM yang ikut itu tidak sungguh-sungguh, habis di energi tapi tidak laku pada akhirnya," ucap Wayan.

Pihaknya juga akan menggandeng Kementerian/lembaga terkait untuk melakukan identifikasi pasar mana saja yang bakal yang diperkirakan memiliki potensi keuntungan yang besar.

"Misalnya 'fashion' itu Hong Kong, para desainer Indonesia itu pandang marketnya luar biasa. Lalu produk halal itu lebih banyak Malaysia, Korea, Jepang, dan Taiwan. Yang lainnya Dubai, Amerika dan Kanada," jelasnya.

Untuk pasar dalam negeri, pihaknya memfasilitasi promosi 830 KUKM. Sementara kegiatan promosi lain dalam rangka pemberdayaan usaha mikro yaitu melalui kegiatan pasar murah.

Pada kesempatan yang sama Asisten Deputi Urusan Pemasaran Herustiati mengatakan kegiatan pemberdayaan usaha mikro umumnya dilakukan dalam bentuk pemberian sembako kepada masyarakat prasejahtera yang di dalamnya memasarkan produk-produk usaha mikro.

"Ini akan disinergikan dengan kegiatan pemerintah daerah baik tingkat kabupaten maupun kota," tambah Herustiati.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI