Sudirman Said: Lapindo Belum Dapat Izin SKK Migas

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 12 Januari 2016 | 14:23 WIB
Sudirman Said: Lapindo Belum Dapat Izin SKK Migas
Kawasan lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur [Suara.com/AdhityaHimawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan Perusahaan minyak dan gas Lapindo Brantas Inc belum mendapatkan izin beroperasi kembali dari SKK Migas.

"Lapindo kan tahapannya masih belum mendapat 'clearence' (izin) dari SKK Migas, apalagi Dirjen Migas," kata Sudirman Said usai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Sudirman mengungkapkan pihaknya sudah meminta ke SKK Migas untuk menghentikan kegiatan supaya masyarakat tidak terganggu.

"Itu kan masyarakat responsnya cukup negatif. Saya kira tahapannya cukup jauh sampai pada pengeboran, sekarang sudah kami selesaikan," katanya.

Menurut Sudirman, Lapindo untuk beroperasi kembali perlu ada dua aspek, yakni aspek teknis dan aspek sosial ekonomi lingkungan.

"Bisa saja secara teknis mereka mengatakan aman, tapi kan usaha itu harus memerhatikan aspek-aspek lain. Tugas pemerintah menjaga agar seluruh aspek itu terjaga dengan baik," kata Sudirman.

Sebagaimana diketahui, pada Rabu (6/1/2016), Lapindo Brantas Inc melakukan sejumlah persiapan pengeboran berupa pematangan lahan yang akan menjadi bakal lokasi sumur gas Tanggulangin 1 dan Tanggulangin 2 di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.

Sejumlah persiapan perlu dilakukan sebelum mulai mengebor sumur pada Maret 2016.

Ratusan aparat kepolisian dan TNI menjaga ketat persiapan pengeboran sumur tersebut menyusul penolakan warga setempat.

Warga menolak karena trauma dengan peristiwa semburan lumpur Banjar Panji 1 di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo pada 2006 terulang kembali.

Sumur baru yang akan dibor hanya berjarak sekitar dua km dari pusat semburan yang telah menenggelamkan ribuan rumah, sarana, dan prasarana umum.

Pengeboran sumur gas Tanggulangin 1 dan 2 itu seharusnya sudah dilaksanakan sejak 2012, namun terus tertunda karena penolakan warga.

Produksi gas dari dua sumur baru yang ditargetkan mencapai lima juta kaki kubik per hari (MMSCFD) itu direncanakan untuk memenuhi kebutuhan gas rumah tangga di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.

 Namun Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan SKK Migas ntuk menghentikan rencana pengeboran sumur gas oleh Lapindo di Sidoarjo. (Antara)

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI