Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencatatkan saham PT Bank Artos Indonesia Tbk di papan perdagangan efek sebagai emiten pertama 2016.
"Bank Artos Indonesia Tbk merupakan emiten pertama yang sahamnya dicatatkan pada 2016, masuknya perseroan maka total perusahaan tercatat di BEI menjadi sebanyak 522 emiten. Diharapkan, saham perseroan dapat mendorong investor maupun calon investor untuk menjadi pemegang sahamnya," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat dalam sambutan pencatatan perdana saham ARTO di Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Ia menambahkan bahwa Bank Artos Indonesia Tbk akan dicatatkan pada sektor keuangan, dengan sub sektor perbankan. Setelah sahamnya dicatatkan di BEI maka manajemen Bank Artos Indonesia diharapkan dapat meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) karena hal itu akan selalu dicermati oleh pemegang saham.
"Pemegang saham akan mencermati konsep-konsep pengelolaan perusahaan terutama dalam area transparansi dan akuntabilitas, serta tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatannya. Hal lainnya yang akan dicermati juga yakni keterbukaan informasi perseroan," katanya.
"Semoga saham ARTO menjadi salah satu incaran investor di Indonesia dan menjadi pimilihan manajer investasi untuk menambah portofolionya," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Artos Indonesia Tbk, Reinantha Yaputra mengatakan bahwa dana yang diraih dari aksi korporasi ini sekitar Rp31,845 miliar. Rencananya, sebesar Rp4,5 miliar dari hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan sistem informasi, dan sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk memberikan pinjaman bank.
"Industri keuangan merupakan padat modal, setiap pertumbuhan bisnis bank itu pasti diwajibkan untuk mendukung pertumbuhan modalnya. Mudah-mudahan pencatatan saham Bank Artos menjadi pemicu pendorong kinerja dan memberikan kontribusi untuk perkembangan industri perbankan ke depannya dan khususnya bagi perekonomian Indoneisa," katanya.
Sekertaris Perusahaan ARTO, Deddy Triyana menambahkan bahwa setelah pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), modal inti Bank Artos Indonesia Tbk meningkat menjadi Rp180 miliar.
Untuk mendukung pertumbuhan kinerja, lanjut dia, perseroan mengincar pertumbuhan kredit sebesar 20 persen pada tahun 2016 ini. tercatat, per Desember 2015, perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp500 miliar.
"Kami cukup optimis dapat mencapai target karena dalam tiga tahun terkahir, pertumbuhan perseroan di atas industri rata-rata perbankan. Kami fokus menyalurkan kredit di sektor UMKM dengan komposisi sekitar 70 persen, dan sisanya korporasi," ujarnya.
Saham perseroan yang ditawarkan ke publik sebanyak 241.250.000 lembar saham. Sementara itu, saham pendiri yang tercatat sebanyak 952.937.500 lembar saham. Dengan demikian, total saham yang tercatat mencapai 1,194 miliar lembar saham. Nilai kapitalisasi pasar Bank Artos Indonesia sebesar Rp157,63 miliar.
Pada perdagangan saham perdana di BEI, terpantau harga saham ARTO dibuka meningkat menjadi Rp145 per lembar saham, atau 9,8 persen dari harga IPO yang sebesar Rp132 per lembar saham.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, BEI menargetkan jumlah perusahaan yang akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau "initial public offering" (IPO) sebanyak 35 emiten pada tahun 2016.
Target itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 22 perusahaan
(Antara)