Wujudkan Nawacita, Susi Gelar Forum Bisnis dengan 12 Negara

Senin, 11 Januari 2016 | 12:01 WIB
Wujudkan Nawacita, Susi Gelar Forum Bisnis dengan 12 Negara
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hari ini menggelar acara "Indonesia Marine And Fisheries Business Forum 2016". Susi mengundang 12 negara untuk menghadiri acara tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tiga program Nawacita yang digadang-gadang oleh Presiden Joko Widodo sejak awal masa pemerintahannya yang telah tertuang dalam visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Yang dimaksud ini adalah memajukan sektor kelautan dan perikanan,pemberantasan IUU Fishing, keberlanjutan dengan misi kemandirian pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, serta kesejahteraan dengan misi pemberdayaan, daya saing, kemandirian dan keberlanjutan usaha," kata Susi saat membuka Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2016 di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Senin (11/1/2016).

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Susi, dibutuhkan keselarasan dan kerjasama dengan negara-negara lain agar semua kebijakan, informasi dan perkembangan sektor perikanan dan kelautan dapat diketahui oleh berbagai negara.

"Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, KKP tentunya membutuhkan keselarasan dan kerja sama dengan negara lain. Jadi acara ini kami bisa saling bertukar informasi terkait teknologi terkini, infrastruktur penunjang sektor kelautan dan perikanan dan pertemuan konsultasi teknis," tegasnya.

Pantauan suara.com, acara ini dihadiri oleh para duta besar dari berbagai negara.  Seperti Duta Besar Denmark, Norwegia, Kerajaan Inggris, Rusia, perwakilan Kedutaan Besar Australia, Ceko, Perancis, Jerman, Jepang, Swiss, Swedia dan Amerika Serikat serta pelaku usaha bidang pembuatan pesawat, kapal, mesin kapal, ice flake machine, dan peralatan mesin industri perikanan baik dalam maupun luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI