Presiden Jokowi Akui Infrastruktur Pangan Harus Segera Dibenahi

Minggu, 10 Januari 2016 | 17:22 WIB
Presiden Jokowi Akui Infrastruktur Pangan Harus Segera Dibenahi
Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/9) telah beroperasi [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa infrastruktur pangan di Indonesia masih memerlukan banyak pembenahan. Jika tidak dilakukan, Indonesia akan sulit bersaing dengan negara lain dalam hal pangan.

Pernyataan ini dikemukakan Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Gedung JIEXpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/1/2016).

"Keterbukaan itu sudah di depan mata.  Kita tidak pro pada liberalisasi, tapi nyatanya ini sudah ada di depan mata kita. Sehingga perbaikan harus dikejar siang dan malam. Baik SDM, kesiapan infrastruktur dan kesiapan lainnya," kata Jokowi. 

Jokowi juga menegaskan produk pangan Indonesia akan sulit dalam perdagangan dunia kalau infrastruktur pangan di Indonesia tidak dibenahi. 

"‎Bendungan, irigasi, itu merupakan kunci produk-produk pangan kita kedepan," ujar Jokowi.
 
Jokowi mengakui banyak proyek infrastruktur pangan, termasuk irigasi mangkrak dalam waktu cukup lama. Ia mencontohkan pembangunan waduk Jatigede yang terletak diantara pegunungan di Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang mangkrak selama puluhan tahun. "Untunglah waduk ini bisa kita selesaikan. Ini akan terus kita kembangkan di tempat lain," jelas Jokowi.
 
Sebagaimana diketahui, rencana pembangunan waduk Jatigede dimulai sejak 1967 pada jaman orde baru atau 46 tahun lalu, kemudian ditindaklanjuti tahun 1982 berupa pendataan terhadap tanah warga dan dilakukan proses ganti rugi dengan cara direlokasi pada periode 1984 sampai tahun 1986.

Namun proses ganti rugi ini sempat berhenti dan pembangunan Waduk Jatigede-pun mengalami penundaan selama 45 tahun. Lebih parahnya, proses ganti rugi ini dilakukan pemerintah secara bertahap dari tahun 1984 sampai tahun 1986, dilanjutkan tahun 1996. Kemudian tahun 2004 hingga tahun 2006, tahun 2008 hingga tahun 2009, dan tahun 2010 sampai tahun 2013 baru akan diselesaikan.
 
Pembangunan proyek waduk Jatigede memiliki nilai investasi Rp 4 triliun melalui dana APBN dan pinjaman Bank Exim China sebesar 90%. Akhirnya pada Senin (31/8/2015), Waduk Jatigede resmi diisi air untuk pertama kalinya dan mulai beroperasi melakukan pengairan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI