Suara.com - Asyik kali ya punya simpanan dalam bentuk dollar AS. Pemikiran lumrah ketika kurs rupiah lagi anjlok terhadap dollar AS. Di depan mata sudah bisa menghitung berapa keuntungan dari selisih kurs itu ketika simpanan dolar AS itu ditukarkan dengan rupiah.
Pikiran itu bisa direalisasikan dengan tabungan mata uang asing, dalam hal ini dolar AS. Meski secara kalkulasi suku bunga tabungan lebih rendah daripada rupiah, tapi ada keuntungan lain yang bisa dipetik. Misalnya sebagai dana persiapan belajar keluar negeri, persiapan traveling, dan mempertahankan daya beli saat nilai rupiah melorot.
Yang disebut terakhir biasanya yang jadi motivasi orang menabung atau mendepositokan uang dalam bentuk dollar AS. Ini berangkat dari kenyataan saat krisis moneter tahun 1997 di mana nilai dollar AS begitu perkasa. Bahkan pernah satu waktu nilai 1 dollar AS sebanding dengan Rp 18 ribu.
Bayangkan saat beli dolar dengan kurs Rp 2.500/dollar AS, kalau punya 10 ribu dollar AS langsung kaya mendadak. Dari modal beli Rp25 juta tiba-tiba melonjak nilainya bila kurs yang berlaku Rp18 ribu/dolar AS. Silakan hitung sendiri!
Tips Berinvestasi dalam Bentuk Dolar
Tetap saja yang namanya investasi, jangan melulu membayangkan untung terus. Tetap kalkulasikan untung ruginya, termasuk ketika memutuskan buka tabungan dolar AS. Sebelum memulai, ada baiknya perhatikan tiga poin di bawah ini.
1.Beda kurs beli dan kurs jual
Membaca nilai kurs jual dan beli ini patokannya merujuk bank atau money changer sebagai ‘penjual’. Kurs jual artinya besaran nilai mata uang yang ‘dijual’ bank atau money changer. Sedangkan kurs beli adalah besaran nilai yang ‘ditentukan’ bank atau money changer ketika seseorang melepas dolarnya.
Sudah dapat dipastikan, nilai kurs jual akan selalu lebih besar dari kurs beli. Pasalnya, selisih antara kurs jual dan beli ini menjadi keuntungan bagi bank atau money changer.
2. Beli di tempat resmi
Di luar sana banyak beredar uang dolar palsu. Nah, biar tak jadi korban, sebaiknya pilihlah bank atau money changer dengan reputasi baik. Selain itu, tak ada salahnya memeriksa ulang dolar yang dibeli dengan alat yang tersedia di bank atau money changer agar lebih yakin lagi.
3. Jangan simpan terlalu lama
Ada cacat di uang dolar, pasti harganya turun. Maka itu, perlakukan uang dollar dengan superhati-hati. Bila perlu simpan di tempat khusus atau disetorkan ke bank.
Mencari Keuntungan dari dolar
Keuntungan dari tabungan dolar bersumber dari selisih dari nilai saat dibeli dengan nilai saat dijual.
Misalnya hari ini beli dolar dengan nilai Rp12.500, sepekan kemudian naik jadi Rp12.700. Nah kenaikan Rp200/dollar itu yang jadi keuntungan.
Cuma yang jadi perhatian, naik turunnya dolar ini sangat spekulatif. Tak ada rumus baku kapan dolar naik dan kapan turun. Dengan begitu, hal yang paling dasar berinvestasi di tabungan dolar adalah jangan serakah. Caranya dengan menargetkan keuntungan.
Misalnya mengasumsikan margin keuntungan 5%, maka ketika dollar merangkak naik sampai 5% langsung dilepas. Kalau pun dalam waktu singkat naiknya signifikan, anggap itu bonus!
Kesimpulannya, berinvestasi di tabungan dolar sebenarnya mudah dilakukan. Hanya pikirkan untung ruginya ketika menyimpan itu di bank. Pasalnya ada biaya provisi yang dikenakan ketika mencairkan simpanan dolar. Nilai plusnya adalah uang dolar yang dimiliki tersimpan aman.
Baca Juga Artikel DuitPintar Lainnya:
Ketahui dengan Detail Apa Itu Deposito Bank
Infographic: Kurs Rupiah vs Dolar As
Belajar Investasi lewat Tabungan Dolar Yuk!
Published by Duitpintar.com |