Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong Bank Sumsel Babel menjadi perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham di pasar modal atau dikenal dengan sebutan IPO (Initial Public Offering) pada tahun ini.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Early Saputra di Palembang, Kamis (7/1/2016), mengatakan, BEI mendorong karena Bank Pembangunan Daerah ini sudah memenuhi persyaratan administrasi dan layak dari berbagai sisi, seperti dalam manajemen dan pelaporan keuangan (syarat utama IPO) "Pembicaraan sudah dilakukan Bank Sumsel Babel (BSB) dengan BEI, harapannya ini benar-benar terealisasi," kata Early.
Ia mengatakan, sebagai perusahaan milik daerah, sudah sepatutnya BSB turut dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan mulai mengizinkan untuk terlibat langsung dalam kepemilikan saham.
"Ini penting untuk menumbuhkan kedekatan emosional dan rasa memiliki warga Sumsel dengan BSB. Dengan begitu, dana investasi dari masyarakat dapat digunakan untuk berekspansi dan mensejajarkan diri dengan perbankan nasional," kata dia.
Tak hanya Bank Sumsel, Bank Perkreditan Rakyat Palembang milik Pemkot Palembang yang belum lama ini mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan juga berpeluang melakukan hal serupa.
Namun, ia tidak membantah bahwa untuk mewujudkannya diperlukan kerja keras mengingat dituntut baik dalam pelaporan keuangan dan manajemen perusahaan.
"Semua harus dilaporkan, apa pun kegiatannya karena saham sudah menjadi milik publik, begitulah resikonya jika sudah masuk bursa. Tapi di sisi lain, dapat mendapatkan modal dari pihak ketiga yakni masyarakat atau tidak lagi sebatas mengandalkan dana APBD," ujar dia.
Peluang sama besar juga ada pada BUMD di lingkungan pemerintah kota/kabupaten di Sumsel, hingga perusahaan swasta.
"Ada juga yang sedang dibidik BEI yakni Pabrik bubur kertas terbesar di Asia, OKI Pulp And Paper di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Alangkah baiknya jika warga OKI juga memiliki sahamnya," kata dia.
Sejauh ini baru PT Bukit Asam (PTBA), perusahaan yang berdomisili di Sumsel yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni tepatnya pada 2002.
(Antara)