Suara.com - Sejak 5 Januari 2016, pemerintah secara resmi telah memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium. Namun, penurunan harga BBM tersebut tidak disertai dengan pasokan BBM yang cukup, sehingga beberapa daerah mengeluh lantaran stok BBM di daerahnya kosong.
Menanggapi hal tersebut, Vice President Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro, membantah jika stok BBM di beberapa daerah mengalami kelangkaan. Dia malah mengklaim bahwa stok BBM untuk masyarakat tidak mengalami masalah alias tidak ada kekurangan stok BBM.
"Nggak ada kelangkaan. Semua stok BBM ini aman sampai di atas 24 hari. Contoh, hari ini saja, stok premium itu di level 19 hari. Terus solar juga 27 hari, terus yang kerosene itu 54 hari. (Stok) Pertamax juga 27 hari. Kalau melihat ini, semua stok kita aman kok, tidak ada masalah," kata Wianda, saat dihubungi Suara.com, Kamis (7/1/2015).
Lebih jauh, Wianda juga mengaku bahwa sejak harga BBM mengalami penurunan beberapa hari lalu, konsumsi masyarakat juga tidak mengalami lonjakan atau berjalan normal seperti biasanya. Meski demikian, pihaknya mengaku akan meninjau langsung ke wilayah-wilayah yang disebut mengalami kelangkaan BBM.
"Sejak (harga) turun, nggak ada lonjakan konsumen. Sama saja, semua berjalan normal. Nah, tapi nanti akan kita tinjau lagi, mengapa ada keluhan kelangkaan ini," tegasnya.
Wianda juga menegaskan bahwa Pertamina telah menginstruksikan kepada pengusaha outlet pemasaran BBM, baik SPBU, APMS dan lainnya, untuk memastikan pendistribusian BBM kepada masyarakat berjalan dengan baik dan lancar.
"Pertamina siap kerja 24 jam untuk kelancaran pasokan BBM bagi masyarakat konsumen," ungkapnya.