Harga Minyak Dunia Anjlok, Investasi Sektor Hulu Migas Jadi Lesu

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 06 Januari 2016 | 00:18 WIB
Harga Minyak Dunia Anjlok, Investasi Sektor Hulu Migas Jadi Lesu
Ketua SKK Migas Amien Sunaryadi [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menilai turunnya harga minyak dunia secara global belakangan ini, akan berakibat kepada penurunan belanja investasi di sektor hulu migas.

"Harga minyak mentah dunia belakangan ini menurun yakni sekitar 37,3 dolar as per barel, yang merupakan kabar tak menggembirakan bagi SKK Migas dan pelaku bisnis, dimana terlihat adanya penurunan belanja investasi di hulu migas," kata Ketua SKK Migas Amien Sunaryadi di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (5/12/2016).

Amien menjelaskan penurunan belanja investasi ini terjadi hampir diseluruh dunia, baik perusahaan internasional maupun perusahaan domestik dimana penurunan secara global pun, tercatat sebesar 20,3 persen.

"Penurunannya signifikan, hampir seluruh perusahaan internasional maupun perusahaan nasional mengalami penurunan investasi dan diikuti pengurangan biaya. Penurunan 20,3 persen secara global," ujar dia.

Terkait hulu migas, Amien menyebutkan, posisi wilayah kerja (WK) migas baik yang konvensional maupun non konvensional pada 2015 mencapai 314 WK dengan rincian 84 WK pada wilayah produksi atau eksploitasi, dan 230 WK lainnya pada wilayah eksplorasi.

Namun, seiring dengan turunnya harga minyak dunia tersebut otomatis kegiatan eksplorasi juga ikut menurun. Meski begitu, Amien menegaskan sepanjang 2015 tidak terjadi pemutusan kontrak kerja bagi pekerja di sektor migas. "Jadi dari jumlah WK itu, maka Indonesia masih banyak yang posisi eksplorasi. Jika dilihat di data harga minyak dunia tadi, dengan turunnya harga minyak dunia maka kegiatan eksplorasi juga menurun tapi tidak ada pemutusan hubungan kerja," ujar dia.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI