Rupiah Menguat 79 Poin di Penutupan Perdagangan Selasa

Selasa, 05 Januari 2016 | 17:49 WIB
Rupiah Menguat 79 Poin di Penutupan Perdagangan Selasa
Gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (24/8). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat sebesar 79 poin menjadi Rp13.864 perdolar Amerika Serikat, Selasa (5/1/2016) sore. Ini dibandingkan Selasa pagi di posisi Rp13.943 per dolar AS.

"Intervensi Bank Indonesia menjadi salah satu faktor yang mendorong mata uang rupiah kembali bergerak positif terhadap dolar AS di pasar valas domestik," ujar Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta.

Pelaku pasar uang yang juga cukup optimistis terhadap perekonomian domestik pada tahun 2016 ini yang diproyeksikan tumbuh sebesar 5,3 persen, menyusul penyerapan anggaran belanja modal yang akan lebih cepat dibandingkan tahun lalu menambah sentimen positif bagi mata uang domestik.

"Adanya harapan itu menambah faktor positif bagi mata uang domestik," ucapnya.

Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) akan memicu konsumsi masyarakat meningkat. Sehingga dapat turut membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi domestik.

Per 5 Januari 2016 mulai pukul 00.00 WIB, harga premium non-Jawa-Madura Bali turun dari Rp7.300 menjadi Rp6.950 per liter, premium di Jawa-Madura-Bali turun dari Rp7.400 menjadi Rp7.050 per liter. Sementara harga solar subsidi turun Rp750 menjadi Rp5.650 dari sebelumnya Rp6.700 per liter.

Dari eksternal, usaha pemerintah Tiongkok yang menekan mata uangnya dalam rangka mendorong kinerja ekspornya diharapkan dapat memicu perekonomiannya tumbuh. Dengan begitu akan berdampak pada perekonomian sekitar.

"Membaiknya perekonomian Tiongkok akan bagus bagi perekonomian domestik, dampaknya mungkin akan terasa jangka panjang, namun harapan itu diapresiasi di pasar uang," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa faktor teknikal menjadi salah satu penopang bagi mata uang rupiah kembali bergerak menguat setelah tertekan cukup dalam pada perdagangan Selasa kemarin.

"Penguatan mata uang rupiah Selasa ini masih cenderung terbatas menyusul harga komoditas yang belum terbilang pulih," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI