Suara.com - Presiden Joko Widodo menyatakan kunci dari perbaikan perekonomian tahun 2016 ialah optimisme. Ia meyakinkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini jauh lebih baik dari 2015 jika semua pelaku usaha percaya pada kebijakan pemerintah.
"Dulu banyak orang yang pesimis (atas serapan anggaran dan penerimaan), tapi sekarang sudah terealisasi. Pertanyaannya adalah tahun 2016 seperti apa, kuncinya adalah optimisme, kepercayaan, itu yang terus kami gaungkan. Tanpa hak itu, 2016 ini ya tetap sama kondisinya (dengan tahun sebelumnya," kata Jokowi usai membuka perdagangan bursa hari pertama tahun ini di Bursa Efek Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2016).
Untuk memperkuat perekonomian tahun ini salah satu langkah konkrit yang dilakukan pemerintah adalah dengan deregulasi atau menerbitkan paket-paket kebijakan ekonomi secara khusus. Selain itu, Jokowi juga mengajak semua perusahaan, baik itu yang kecil, menengah dan yang besar, untuk revaluasi aset.
"Terus-menerus kami akan lakukan perombakan-perombakan melalui paket-paket deregulasi, akan terus dan tak akan berhenti itu. Kemudian semua perusahaan harus melakukan revaluasi aset, itu akan menambah kekuatan ekonomi kita," katanya.
Selain itu, kata Jokowi, tax amnesty atau pengampunan pajak yang akan diterbitkan juga membantu meningkatkan geliat perekonomian nasional. Ia mengimbau kepada para pelaku pasar keuangan untuk tidak ragu atas kebijakan pemerintah tersebut.
"Nanti setelah tax amnesty keluar melalui DPR juga akan menambah kekuatan kita. Ini merupakan kunci-kunci yang harus segera kami lakukan," katanya.
Sebelumnya, Jokowi mengajak semua pelaku usaha bekerja keras untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemudian bekerja keras mengendalikan inflasi, menurunkan angka kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan, mengatasi ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin.
"Ini pekerjaan kita semuanya," kata dia.
Jokowi: Kunci Perbaikan Ekonomi 2016, Optimisme
Senin, 04 Januari 2016 | 16:10 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Target Ekonomi 8 Persen Bukan Mimpi, Menteri Rosan Mau Masifkan Investasi
28 November 2024 | 13:08 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 20:19 WIB
Bisnis | 19:12 WIB
Bisnis | 18:51 WIB
Bisnis | 17:29 WIB
Bisnis | 17:06 WIB