OJK: Peningkatan Jumlah Mobilisasi Dana Cukup Tinggi

Senin, 04 Januari 2016 | 12:54 WIB
OJK: Peningkatan Jumlah Mobilisasi Dana Cukup Tinggi
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan pasar modal Indonesia mampu memobilisasi dana dari penerbitan emisi saham mencapai Rp17,8 triliun pada tahun 2015 atau naik 20.8 persen dibanding tahun 2014. Selain itu dari penerbitan obligasi pemerintah meningkat dan mencapai Rp352 triliun.

"Pasar modal mencatat peningkatan jumlah mobilisasi dana naik cukup tinggi. Nilai emisi saham 20,8 persen menjadi Rp17,8 triliun. Dana yang dihimpun melalui penerbitan obligasi pemerintah mencapai cukup besar Rp352 triliun," ujar Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad Muliaman dalam sambutan Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2015).

Muliaman memprediksi ekonomi nasional di tahun 2016 semakin baik. Dia juga berharap dana jangka panjang yang diperoleh semakin baik.

"Kondisi ekonomi nasional yang kita perkirakan semakin membaik. Pada tahun 2016 ini, kita yakin akan semakin besar potensi dana jangka panjang yang dapat dihimpun melalui pasar modal kita ini," katanya.

Muliaman menambahkan pencapaian 2015 merupakan modal besar bagi kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Tak hanya itu, pencapaian tahun lalu juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, daerah, dan DPR.

"Berbagai paket kebijakan pemerintah telah disambut positif, sehingga meningkatkan kan kepercayaan investor, ini merupakan faktor penting dalam menjaga stabilitas keuangan dan pasar modal," tutur Muliaman.

Muliaman menambahkan pasar modal Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai alternatif tempat untuk memobilisasi dana investasi yang bersifat jangka panjang oleh semua pihak, baik swasta, UKM maupun BUMN.

"Dengan pemanfaatan pasar modal, bisa memperkuat struktur permodalan perusahaan, juga meningkatkan efisiensi dan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan akan meningkat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI