Ini Resep Kemenhub Atasi Kemacetan di Jalan Tol

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 03 Januari 2016 | 23:04 WIB
Ini Resep Kemenhub Atasi Kemacetan di Jalan Tol
Suasana Jalan Tol JORR menunju Cikampek macet total, Jakarta, Kamis (24/12/2015). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menawarkan sejumlah solusi untuk menangani kemacetan di jalan tol seperti pada arus mudik Natal 2015.

Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Sugihardjo yang ditemui di rumah dinas Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat "open house" di Jakarta, Minggu (3/1/2015), mengatakan solusi pertama menambah jalur dari lawan arus atau "contra flow" dari timur ke barat.

"Jadi, satu lanjur dari KM 65 sampai KM 50, dibuat satu lajur, jadi menambah kapasitas," katanya.

Kedua, lanjut dia, pengendalian area peristirahatan atau "rest area" yang juga menyumbang kemacetan.

"Buka tutup 'rest area'. Kalau KM 65 penuh, tutup dan alihkan ke KM 62, kalau penuh lagi alihkan ke KM 42," katanya.

Sugihardjo menambahkan titik kepadatan, yakni di Tol Cikampek karena pertemuan dari Tol Cipularang dan Tol Cipali.

Masalahnya, lanjut dia, masih ada transaksi di gerbang tol Cikopo, sementara untuk di Tol Cipularang sudah tidak ada.

"Jadi, idealnya, ke depan kita sudah minta pengelola tol dan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) untuk menggunakan dua sistem yaitu 'e-ticketing' dan terintegrasi," katanya.

Dia menjelaskan sistem terintegrasi perpindahan operator jalan tol, antara PT Lintas Marga Sedaya (Cipali) dan PT Jasa Marga (Cipularang).

"Kalau terintegrasi transaksi Gerbang Tol Cikopo seharusnya bisa dihapus," kayanya.

Sugihardjo menyebutkan setiap transaksi tersebut terhitung di atas delapan detik yang dinilai lama dan menimbulkan antrean panjang.

"Saya suruh ada asisten supaya mengurus uang kembaliannya cepat," katanya.

Dia mengaku akan menyampaikan solusi tersebut kepada operator dalam surat tertulis, di samping imbauan lisan.

Untuk puncak arus balik Natal dan Tahun Baru 2016 diperkirakan pada Minggu (3/1/2015) dan masyarakat telah diimbau untuk mulai bergerak pada Sabtu (2/1/2016) sore.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kemacetan lalu lintas yang luar biasa yang terjadi di berbagai jalan tol pada Rabu-Kamis (23-24/12/2015) lalu. Akibat peristiwa tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Djoko Sasono menyatakan mundur dari jabatannya. Selain menyatakan mundur dari jabatannya, Djoko juga menyampaikan permohonan maaf bagi masyarakat yang kemarin sempat mengalami kemacetan di jalan-jalan tol.

Dalam konferensi pers kala itu, Djoko awalnya menyampaikan penjelasan soal Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015 tentang larangan pengoperasian kendaraan angkutan barang pada masa angkutan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Ia menjelaskan, larangan operasi angkutan barang pada 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016 itu diberlakukan untuk menghindari terulangnya kemacetan parah yang terjadi di sebagian besar jalan tol di Jawa pada awal masa liburan yakni 23-24 Desember 2015 lalu.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI