Suara.com - Tidak mudah mengatur kekuangan jika Anda memiliki pendapatan pas-pasan. Apalagi jika Anda harus membayar cicilan bulanan, seperti kredit rumah. Namun, lelaki dari Kanada bernama Sean Copper ini berhasil menunjukkan bahwa pendapatan yang minim bukan berarti tidak bisa melunasi cicilan rumah.
Dalam waktu 3 tahun saja, Sean Copper berhasil membayar lunas cicilan rumahnya di Toronto seharga USD 425 ribu atau sekitar Rp 5,8 miliar di tengah himpitan ekonomi. Namun ada pengorbanan yang mesti dilakukannya. Ia harus membiasakan hidup serba irit dan susah.
Selama 3 tahun itu, Sean Copper menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama karena tidak membutuhkan biaya bahan bakar dan mudah dirawat. Ia mengaku bisa menghemat bensin sekitar Rp 120 juta dalam setahun.
Ia juga memangkas biaya untuk pergaulan dan hiburan. Ia tidak makan di luar rumah, tidak menongkrong bersama teman, tidak ke bioskop atau berlibur. Ia makan seadanya dengan menu yang hampir itu-itu saja.
Dalam seminggu, Sean harus bekerja lebih giat selama 100 jam. Ia mengambil banyak pekerjaan, seperti penulis keuangan dan konsultan pensiun di siang hari, penulis lepas di malam hari, serta menjadi karyawan di supermarket daging di akhir pekan.
Bahkan, Sean juga menambah pemasukan dengan menyewakan bagian atas rumahnya itu. Dari semua jerih lelahnya itu, dia mengaku mengumpulkan uang hingga USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,3 miliar. Uang tersebut ia gunakan untuk mencicil tagihan rumahnya.
Selain itu, Sean juga memiliki pandangan positif yang menguatkannya untuk bertahan. Banyak orang menganggap jika kredit rumah merupakan 'hukuman seumur hidup' karena harus membayar cicilan rumah bertahun-tahun. Namun dia mau bekerja keras dan tidak mengeluh agar bisa melunasi cicilan rumah lebih cepat, meskipun kehidupannya selama 3 tahun penuh dengan hal yang tidak menyenangkan.
Ada hal yang memotivasi Sean, yakni kisah hidup ibunya yang single parent dan harus mengalami jeratan hutang rumah selama bertahun-tahun. Ia tidak mau pengalaman ibunya terulang padanya, sehingga ia harus bekerja lebih giat.
Akan tetapi, kisah Sean Copper mengundang kontroversi. Ada yang menganggap dirinya telah melakukan hal yang konyol dan pelit. Namun, Sean tidak terlalu menanggapi karena baginya memang lebih mudah mengkritik daripada melakukan upaya serupa untuk mencapai kebebasan finansial melunasi cicilan miliaran rupiah dalam 3 tahun saja. Mungkin bagi banyak orang yang kehidupannya ekonominya sulit, hal ini dianggap tidak mungkin, tetapi Sean berhasil menunjukkan bahwa dirinya bisa.
Published by Rumahku.com |
BACA JUGA: