Wapres JK Optimis Ekonomi Indonesia Membaik di 2016

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 30 Desember 2015 | 19:46 WIB
Wapres JK Optimis Ekonomi Indonesia Membaik di 2016
Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2015) [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla memprediksikan perputaran ekonomi di Indonesia pada 2016 akan lebih baik dibandingkan sebelumnya.

"Menurut perkiraan saya ekonomi akan berputar lebih baik," kata Wapres saat menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia 2015 di Jakarta, Rabu (30/12/2015).

Prediksi tersebut berdasarkan sejumlah indikasi, salah satunya sudah disetujuinya APBN 2016 sehingga realisasi anggaran bisa lebih cepat dibandingkan 2015.

"Artinya perputaran ekonomi dari berbagai program pembangunan pemerintah bisa didorong lebih cepat dari sebelumnya. Akan menimbulkan bisnis seperti semen, baja dan lainnya," kata dia.

Kegiatan pembangunan tersebut akan menimbulkan efek seperti kontraktor akan bekerja lebih cepat dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan dengan program pembangunan akan menumbuhkan ekonomi yang baik.

Indikasi lain yaitu turunnya harga minyak dunia, yang akan berdampak pada menurunnya penerimaan pemerintah.

Di samping itu, Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2016 yang mengindikasikan pasar lebih luas, persaingan semakin banyak dan tantangan lainnya.

Namun tantangan tersebut harus dijadikan kesempatan dan peluang karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang besar di ASEAN, artinya akan menjadi pasar yang besar serta basis industri yang efisien, tambah Wapres.

"Artinya adalah investasi jangka panjang kita harus lebih baik dari sebelumnya. Jadi banyak hal-hal yang positif untuk kita hadapi tahun depan tapi ada juga pasti tantangan yang sama pada tahun ini," kata Wapres lebih lanjut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam APBN 2016 yang telah disahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan dipatok 5,3 persen. Inflasi ditargetkan mencapai 4,7 persen dan suku bunga SPN 3 bulan mencapai 5,5 persen. Kurs Rupiah ditargetkan di level Rp113.900 per Dolar Amerika Serikat dan harga minyak dunia sebesar 50 Dolar AS per barrel. Sementara lifting minyak ditargetkan 830 ribu barrel perhari dan lifting gas ditargetkan mencapai 1.155 ribu barel setara minyak perhari.

(Antara)

REKOMENDASI

TERKINI