Seluruh BPR-BKK di Jawa Tengah akan Dimerger

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 29 Desember 2015 | 14:58 WIB
Seluruh BPR-BKK di Jawa Tengah akan Dimerger
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Hotel Sahid Jaya Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/7/2015). [Suara.com/Labib Zamani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana melakukan merger terhadap seluruh Bank Perkreditan Rakyat-Badan Kredit Kecamatan (BPR-BKK).  Rencana ini diuangkapkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

"Kami sedang menyiapkan untuk melakukan merger terhadap seluruh BPR-BKK. Kira-kira kita akan punya kekuatan aset Rp8,8 triliun," katanya melalui "video conference" dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Purwokerto, Selasa (29/12/2015).

Ia mengatakan bahwa Jawa Tengah kemungkinan merupakan provinsi pertama yang melakukan merger terhadap BPR-BKK.

 Terkait hal itu, dia mengaku sudah berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana merger terhadap seluruh BPR-BKK di Jateng.

"Insya Allah sebentar lagi selesai. Sudah ada direksinya, sudah ada manajemennya, akan segera dibereskan," katanya.

Menurut dia, semua komplain dari pengusaha kecil yang kesulitan untuk mengakses modal nantinya dapat diselesaikan melalui BPR-BKK hasil merger.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa ketika kemiskinan sudah dibereskan, pengetahuan juga harus beres.

Selain itu, kata dia, pendampingan juga harus dibereskan.

"Pendampingan inilah yang kemudian akan bisa memberikan mereka 'naik kelas' dan 'lulus'. Pendampingan ini berupa akses modal," katanya.

Akan tetapi, kata dia, akses modal itu baru bisa diberikan jika dapat bersaing dengan rentenir yang banyak berkeliaran di pasar.

Dalam hal ini, pedagang dapat dengan mudah memperoleh pinjaman modal dari rentenir karena jika pinjam ke BPR harus memenuhi persyaratan yang sulit sehingga mereka tercekik oleh rentenir.

"Agar pengusaha kecil dan menengah tidak akan gulung tikar saat memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), kalau di Malaysia ada 'bersekutu bertambah mutu', maka kita mesti berikan fasilitas kepada mereka agar bisa bersekutu. Negara hadir, keuangan hadir, mereka (pengusaha kecil dan menengah) bisa menjadi kuat," kata Ganjar.

Selain itu, kata dia, tugas Pemprov Jateng lainnya berupa menyiapkan atau memberikan pelatihan kepada pengusaha kecil dan menengah agar siap menghadapi 

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI