Suara.com - Arab Saudi mengatakan pada Senin (28/12/2015) bahwa kerajaan itu menaikkan harga bensin lebih dari 50 persen untuk beberapa produk, mulai Selasa (hari ini). Alasannya adalah karena pemerintah mengurangi subsidi, setelah membukukan rekor defisit anggaran.
Harga juga disebut akan meningkat untuk listrik, air, solar dan minyak tanah. Seperti dilaporkan kantor berita resmi SPA, hal itu berdasarkan pemotongan yang diputuskan oleh dewan menteri yang dipimpin oleh Raja Salman.
Dewan memutuskan untuk menaikkan harga bensin tanpa timbal mutu lebih tinggi menjadi 0,90 riyal (0,24 dolar AS) per liter dari 0,60 riyal, dengan kenaikan 50 persen. Sedangkan untuk bensin mutu lebih rendah menjadi 0,75 riyal (0,20 dolar AS) dari 0,45 riyal per liter, atau naik 67 persen.
Harga bensin di Arab Saudi selama ini telah menjadi yang termurah di Teluk, bahkan merupakan salah satu dari yang terendah di dunia.
Konglomerat minyak nasional Aramco mengatakan di Twitter, pihaknya segera menutup SPBU sampai tengah malam pada Senin, sebelum kemudian melanjutkan penjualan di harga yang baru. Sementara, kabinet mengatakan bahwa kenaikan itu seiring pula dengan harga energi internasional.
Harga juga dipastikan akan naik untuk bahan bakar lainnya, termasuk gas alam, solar dan minyak tanah, serta untuk subsidi listrik dan air. Tetapi rincian mengenai itu belum segera tersedia.
Sebagaimana ditulis AFP, Arab Saudi dengan demikian mengikuti jejak dari tetangganya yakni Uni Emirat Arab (UEA), yang menjadi negara Teluk pertama yang meliberalisasi harga BBM awal tahun ini. Sementara Kuwait mencabut subsidi solar dan minyak tanah pada awal 2015, dan berencana melakukan pemotongan lainnya awal tahun depan, terutama pada listrik dan bensin.
Negara-negara Teluk lainnya pun kini diberitakan sedang mempertimbangkan langkah-langkah serupa. Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan biaya langsung subsidi energi di negara-negara Teluk mencapai 60 miliar dolar AS. IMF mengatakan bahwa jika Arab Saudi menaikkan harga BBM-nya ke level Teluk, itu akan menghemat sekitar 17 miliar dolar AS per tahun. [Antara]
Kurangi Subsidi, Arab Saudi Naikkan Harga Bensin 50 Persen Lebih
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Selasa, 29 Desember 2015 | 10:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Blunder Sana-sini, 3 'Dosa' Timnas Indonesia Haram Terulang saat Lawan Arab Saudi
17 November 2024 | 12:14 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 15:34 WIB
Bisnis | 21:54 WIB
Bisnis | 19:54 WIB
Bisnis | 16:51 WIB
Bisnis | 16:10 WIB
Bisnis | 15:16 WIB