Produk Asuransi Ada Banyak, Mana yang Sebaiknya Diutamakan?

Angelina Donna Suara.Com
Selasa, 29 Desember 2015 | 07:05 WIB
Produk Asuransi Ada Banyak, Mana yang Sebaiknya Diutamakan?
Ilustrasi (dollarphotoclub/duitpintar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mencegah lebih baik daripada mengobati. Begitulah nasihat leluhur yang sering diremehkan orang. Nasihat itu seiring sejalan dengan cara kerja asuransi. Premi asuransi yang dibayar menjadi modal utama untuk mencegah kita sekeluarga terjerumus kebangkrutan.

Tanpa asuransi, bukan mustahil tabungan tersedot buat bayar biaya pengobatan. Belum lagi keluarga terancam telantar karena kepala keluarga tak bisa lagi bekerja lantaran sakit. Karena itulah asuransi punya peran penting dalam kehidupan kita. Kecuali kita adalah peramal yang bisa melihat masa depan, sehingga gampang saja mencegah bencana menimpa.

Namun bukan berarti semua produk asuransi harus kita ambil. Produk asuransi banyak, tapi ada yang sebaiknya lebih diutamakan.

Ada 2 tips utama untuk menentukan prioritas produk asuransi:

-       Kenali risiko pada diri dan keluarga

-       Lihat kemampuan finansial

Mari kita aplikasikan dua tips itu ke jenis produk asuransi yang tersedia.

Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa penting buat pencari nafkah dalam keluarga. Contohnya suami bekerja, sementara istri jadi ibu rumah tangga dengan dua anak. Jika ayah meninggal, tentunya kehidupan ibu dan anak-anak jadi tak tentu. Sebab, tak ada lagi pencari nafkah.

Hanya dengan premi Rp300 ribu per bulan, kita sudah bisa melindungi keluarga lewat asuransi jiwa. Uang pertanggungan bisa sampai Rp1 miliar.

Namun nilai premi ditentukan juga oleh pribadi tertanggung. Premi perokok, misalnya, lebih besar ketimbang non-perokok karena adanya risiko meninggal akibat asap rokok.

Asuransi Kesehatan

Produk asuransi ini terutama menanggung biaya rawat inap sekeluarga. Namun ada tambahan proteksi, seperti perawatan gigi dan imunisasi. Kalau mau menambah proteksi, ada biaya tambahan.

Asuransi kesehatan pribadi bisa dikesampingkan jika sudah ada asuransi dari kantor yang pas dengan kebutuhan. Apalagi kalau terdaftar juga di BPJS. Jadi, kita bisa lebih ngirit pengeluaran untuk membayar premi asuransi kesehatan.

Misalnya premi asuransi kesehatan pribadi Rp200 ribu dengan fasilitas rawat inap kelas II bagi keluarga dengan 2 anak. Lewat BPJS, dengan fasilitas kelas dan jumlah tertanggung sama, kita cuma keluar Rp 42.500 x 4= Rp 170 ribu untuk bayar premi.

Asuransi Penyakit Kritis

Asuransi ini bisa dibilang produk spesifik asuransi kesehatan. Besar preminya disesuaikan dengan risiko yang dihadapi tertanggung.

Misalnya kita jarang olahraga, maka preminya lebih besar daripada yang rutin olahraga. Tertanggung mendapat proteksi dari risiko sejumlah penyakit kritis, seperti kanker, stroke, gagal ginjal, dan jantung.

Uang pertanggungan diberikan jika yang tertanggung terdiagnosis menderita penyakit kritis tersebut. Ini berguna kalau sang pencari nafkah yang jadi tertanggung. Sebab, kelangsungan hidup keluarga bisa terjamin lewat pencairan uang dari asuransi. Biaya pengobatan tertanggung ditanggung asuransi.

Demi pengiritan, asuransi ini bisa dipinggirkan kalau merasa cukup dengan asuransi kantor dan BPJS. Toh, keduanya bisa digabung lewat koordinasi manfaat.

Misalnya sakit jantung, awalnya mengurus pakai BPJS. Ketika dirujuk sampai rumah sakit, pakai asuransi swasta agar mendapat fasilitas lebih baik, seperti naik kelas kamar perawatan. Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa prioritas produk asuransi tiap orang berbeda-beda. Mana yang lebih pas untuk jadi prioritas, kita sendiri yang bisa menilai.

Baca juga artikel DuitPintar lainnya:

Infographic: Pahami Jenis-Jenis Asuransi yang Anda Butuhkan

Melihat Pentingnya Asuransi bagi Masa Depan Keuangan Anda

Untungnya Koordinasi Manfaat BPJS dengan Asuransi Swasta

Published by

REKOMENDASI

TERKINI