Kurtubi: Penurunan Harga BBM Tidak Signifikan

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 24 Desember 2015 | 11:17 WIB
Kurtubi: Penurunan  Harga BBM Tidak Signifikan
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Nasdem Kurtubi [DPR RI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mengatakan kebijakan pemerintah menurunkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) premium dan solar tidak signifikan. Sebab besaran penurunan yang dilakukan Pemerintah terlalu kecil dan tidak sejalan dengan laju penurunan harga minyak dunia.

"Kebijakan itu sebetulnya patut diapresiasi karena memang sudah seharusnya harga BBM turun karena harga minyak dunia (crude oil) merosot. Sayangnya penurunan yang dilakukan pemerintah tidak signifikan," kata Kurtubi saat dihubungi Suara.com, Kamis (24/12/2015).

Kurtubi mengatakan dengan cukup besarnya kemerosotan harga minyak dunia dalam beberapa bulan terakhir, seharusnya harga premium bisa diturunkan Rp1000 per liter dari harga sebelumnya. Dengan begitu, daya beli masyarakat akan cukup terdongkrak. Ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga pada tahun 2016 bisa mencapai 6 persen, 6,5 persen di 2017 dan 7 persen di 2018. "Sayangnya penurunan harga BBM terlalu kecil, sehingga dampaknya tidak akan signifikan," jelas Politisi Partai Nasdem tersebut.

Kurtubi sangat menyayangkan langkah pemerintah yang setengah-setengah dalam penurunan harga BBM. Padahal jika pertumbuhan ekonomi terdongkrak, penerimaan pajak tinggi yang dicanangkan pemerintah akan bisa tercapai. "Makanya seharusnya momentum merosotnya harga minyak dunia ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemerintah. 

Sebagaimana diketahui, pada Rabu (23/12/2015) pemerintah telah memutuskan menurunkan harga BBM. Harga premium turun menjadi Rp 7.150 per liter dan solar menjadi Rp 5.950 per liter. Sebelumnya, harga premium Rp 7.400 per liter, sedangkan harga solar Rp 6.700 per liter. 

Kebijakan penurunan harga BBM ini baru akan berlaku mulai Selasa (5/1/2016).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI