Pabrik Semen Indonesia di Rembang Ditargetkan Beroperasi 2017

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 23 Desember 2015 | 06:18 WIB
Pabrik Semen Indonesia di Rembang Ditargetkan Beroperasi 2017
Pengerjaan konstruksi pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk, di Rembang, Jateng, Sabtu (30/5) [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pabrik baru PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang tengah dibangun menelian biaya investasi sebesar Rp4,452 triliun. Walau diprotes warga, pabrik baru ini direncanakan berproduksi rata-rata 3 juta ton per hari mulai tahun 2017.

Kepala Proyek Rembang PT Semen Indonesia, Ari Wardhana, Selasa (22/12/2012), mengatakan, pembangunan pabrik di atas lahan seluas 57 hektare itu dimulai Juni 2014 dan dijadwalkan selesai Agustus 2016.

"Kami optimistis pembangunan pabrik semen ini bisa selesai Aguatus 2016. Bahkan nanti peralatannya sudah bisa segera difungsikan mengolah semen," katanya, kepada wartawan dari Tuban dan Bojonegoro, yang berkunjung ke lokasi pembangunan pabrik semen di Rembang.

Meski demikian, katanya, dalam kurun waktu beberapa bulan sebelumnya, akan dilakukan pengecekan peralatannya untuk memastikan tidak ada masalah.

"Saat ini pembangunan pabrik semen sudah menghabiskan biaya sekitar Rp2,2 triliun. Dengan kondisi pembangunan sudah mencapai sekitar 75 persen, " jelas dia.

Dengan demikian, menurut dia, akan sangat merugi kalau pembangunan pabrik semen harus dihentikan karena desakan beberapa orang yang sekarang membangun tenda di jalan masuk pabrik.

"Kalau pembangunannya dihentikan, ya tidak mungkin, sebab investasinya cukup besar," tandasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan pabrik semen di Rembang itu, melibatkan 4.796 tenaga kerja, diantaranya sekitar 61 persen warga Rembang.

"Lainnya ada tenaga kerja dari berbagai daerah di Jawa Timur. Ada dari Gresik, Tuban, Surabaya," ucapnya.

Menjawab pertanyaan, ia menyebutkan luas potensi bahan semen di Kecamatan Gunem, mencapai 235 hektare, di antaranya, seluas 115 hektare tanah liat.

"Potensi bahan semen di Rembang ini bisa untuk memproduksi semen selama 120 tahun," katanya, menegaskan.

Ia juga mengemukakan bahwa potensi bahan baku semen di Rembang cukup besar, tapi tidak semua diperbolehkan ditambang, dengan pertimbangan akan merusak sumber air dan goa.

"Potensi bahan baku semen di Rembang lebih besar dibandingkan Tuban," tandasnya.

Menurut dia, produksi semen di Rembang itu akan melayani konsumen di berbagai kota di Jawa Tengah.

"Untuk Bojonegoro dan sekitarnya dilayani dari pabrik semen di Tuban," katanya.

Sebagaimana diketahui, penambahan pabrik sedang gencar dilakukan Semen Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksi semen. Tahun 2016, BUMN semen ini juga akan membangun pabrik baru Indarung,Sumatera Barat. Selain itu, Semen Indonesia juga berencana mendirikan satu pabrik semen di Aceh dengan cara membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV).  Rencananya, pabrik ini akan berdiri di Aceh di atas lahan seluas 1.548 hektar (ha) dengan kapasitas 3 juta ton per tahun. Semen Indonesia akan menjual produksi semen dari pabrik ini ke pasar lokal dan luar negeri seperti Myanmar dan Bangladesh.

Semen Indonesia menargetkan produksi semen akan mencapai 30 juta ton di tahun 2016. Penambahan pabrik di Rembang akan menambah kapasitas produksi semen sebanyak 3 juta ton per tahun, sedangkan penambahan pabrik di Hindarung juga akan menambah kepasitas produksi 3 juta ton per tahun.

 (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI